Kamis, 27 Mei 2010

500 Ribu Hektar Hutan Untuk Rakyat

Menteri Kehutanan (Menhut) Zulkifli Hasan kepada ratusan masyarakat desa hutan di Lamongan kemarin menungkapkan kementriannya menargetkan tahun ini bisa membuka 500 ribu hektar hutan tanaman rakyat atau HTR. Menhut menyebut program tersebut bagian dari upaya dari pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar hutan serta memberikan keadilan pada masyarakat.

Dalam lawatannya tersebut Menhut didampingi Kepala Dinas Kehutanan Pemprov Jatim Choiruddin Syakir bersama sejumlah pejabat dari Kementrian Kehutanan RI. Sementara Bupati Lamongan Masfuk terlihat menyambut kehadiran Menhut di Pendopo Kecamatan Sambeng tersebut.

“Kementrian Kehutanan tahun ini menargetkan akan mebuka 500 ribu HTR. Terutama untuk kawasan hutan di luar jawa seperti Kalimantan dan Sumatra. Sekarang harus adil, rakyat di sekitar hutan juga harus bisa menikmati manfaat dari hutan. Rakyat adalah pemilik negeri ini. Jika masing-masing kepala keluarga menerima 5hingga 15 hektar dan ditanami pohon sengon misalnya, ini tentu bisa menciptakan kesejahteraan yang luar biasa bagi rakyat di sekitar hutan, “ ujar Zulkifli sembari menyebutkan kalkulasinya 1 hektar lahan yang ditanamani sengon bisa menghasilkan Rp 200 juta.

“Kini paradigmanya harus dibalik. Untuk kawasan hutan, rakyat dulu yang harus diurusi, baru kemudian pengusaha, “ katanya. “Sudah menjadi tugas pemerintah untuk melayani rakyat. Mereka memiliki akses terbatas kepada pengfambil kebijakan. Berbeda dengan pengusaha. Karena itu pejabat yang harus mendekat ke rakyat. Hal ini selayaknya dilakukan semu pejabat termasuk ke tingkatanbupati dan camat, “ imbuh dia dalam kegiatan yang juga dihadiri anggota DPR RI dari PAN Viva Yoga Mauladi itu.

Menhut kemudian memaparkan dua hal penting yang akan dikerjakan Kemenhut terkait isu pemanasan global dan perubahan iklim. Yakni melakukan penegakan hukum terhadap kawasna hutan yang berubah fungsidian melakukan rahabilitasi penanaman secara besar-besarn untuk mencegah bencana banjir dan longsor.

“Penanaman besar-besaran ini tidak mungkin tanpa melibatkan masyarakat sekitar hutan seperti Lembaga masyarakat Desa Hutan (LMDH) di Lamongan ini, “ kata dia. Dia kemudian mengungkapkan Kemenhut pada PAPBN 2010 mendapatkan tambahan anggaran Rp 675 miliar yang akan digunakan untuk Program Kebun Bibit Rakyat. Diuraikannya, lewat program tersebut, setiap kelompok akan menerima Rp 50 juta untuk membuat Kebun Bibit Rakyat. “Selain itu, tahun depan juga ada program bantuan Rp 1,3 juta perhektar untuk digunakan melakukan penanaman pohon di lingkungan masing-masing sambil menunggu bibit siap tumbuh, “ imbuh Menhut yag menjanjikan setiap desa di Lamongan akan mendapat bangtuan Program Kebun Bibit Rakyat.

Di Lamongan sendiri, pemberdayaan masyarakat sekitar hutan telah dilakukan Pemkab Lamongan lewat program LMDH dengan anggaran yang bersumber dari APBD. Seperti disebutkan Masfuk, sampai saat ini Pemkab Lamongan telah mengucurkan tidak kurang Rp 7,5 miliar untuk LMDH. Jumlah anggaran ini termasuk program pengembangan budidaya kambing/domba senilai Rp 1,2 miliar yang diwujudkan dalam bentuk 1200 ekor kambing betina dan 300 pejantan.

Program LMDH tersebut diwujudkan dalam paket bantuan penguatan modal. Yakni untuk agribis jagung hibrida. Setiap hektarnya menerima Rp 1,250 juta yang diwujudkan dalam bentuk sarana produksi, yakni untuk benih jagung hibrida dan pupuk. Sementara sisanya digunakan sebagai dana antisipasi jika terjadi serangan hama. Total ada sejumlah 92 LMDH di Lamongan, 86 diantaranya sudah berakta notaris sementara sisanya dalam proses. LMDH ini tersebar di 12 kecamatan di Lamongan yang memiliki kawasan hutan. Paling banyak berada di Kecamatan Sambeng dengan 22 LMDH.

Tidak ada komentar: