Rabu, 05 Mei 2010

Jadi Bahan Skripsi Mandarin

Kebijakan pembelajaran Bahasa Mandarin di sekolah-sekolah Lamongan ternyata juga menarik minat akademisi negeri Tiongkok itu. Kemarin (26/4) dua orang mahasiswa dari Universitas Guang Zhou/China yang akan menulis skripsi terkait pembelajaran Bahasa Mandarin di Lamongan diterima Kadinas Pendidikan Mustofa Nur di ruang kerjanya.


Mereka adalah Chenly Bih Ling dan Phan Mu Sin yang sedang menyelesaikan skripsi sebagai syarat kelulusan. Keduanya didampingi putera Phan yang lebih lancar berbahasa Indonesia sebagai penterjemah. Menurut Phan, jurusan yang diambilnya bersama 70 mahasiswa lainnya adalah terkait pengajaran Bahasa Mandarin terutama untuk negara-negara yang bahasa ibunya bukan Bahasa Mandarin, seperti Indonesia.

”Kami mendengar tentang kebijakan pembelajaran Bahasa Mandarin di Lamongan ini dari berbagai media massa. Sehingga akan tepat sekali jika skripsi kami mengambil bahan di Lamongan. Semoga skripsi kami cepat selesai dan bisa segera mempraktekkan ilmu kami, ” ujar Phan dengan Bahasa Indonesia yang tidak lancar.

Kepada Mustofa Nur, ditanyakan mengenai awal mula pelaksanaan kebijakan pembelajaran Bahasa Mandarin itu di Lamongan. Terutama terkait pelibatan orang tua siswa. ”Orang tua selalu kami libatkan dalam setiap perumusan suatu kebijakan baru. Sehingga ketika dilaksanakan program tersebut berjalan lancar. Bahkan ada antusiasme luar biasa yang diluar perkiraan kami, ” tutur dia.

Phan dan Chenly masih akan melanjutkan kegiatanyya di Lamongan pada 4 Mei mendatang. Yakni dengan mengunjungi sejumlah sekolah di Lamongan yang sudah mengajarkan Bahasa Mandarin, baik dalam ekstrakulikuler maupun yang sudah jadi mata pelajaran tersendiri seperti di SMAN 2 Lamongan. Dinas Pendidikan sendiri pada 29 April nanti juga akan kembali menggelar Lomba Pidato Bahasa Mandarin untuk siswa setingkat SD hingga SMA sederajat.

Tidak ada komentar: