Jumat, 16 Desember 2011

Guru TK Diminta Waspadai Pengaruh TV

Tantangan guru Taman Kanak-kanak (TK) maupun Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) saat ini semakin kompleks. Padahal seperti dikatakan Kepala Dinas Pendidikan Lamongan Mustofa Nur, usia siswa TK dan PAUD adalah usia window of opportunity, terbuka pintu peluang sangat luas untuk menyampaikan berbagai informasi.

Hal itu ditandaskannya saat membuka Sosialisasi Mitra PAUD dan Pembina TK di Pendopo Lokatantra, Kamis (15/12). Kegiatan itu dihadiri penasehat DPC Gabungan Organisasi Penyelenggara Taman Kanak-kanak Indonesia (GOPTKI) Lamongan Mahdumah Fadeli bersama Wakil TPPKK Nurul Hidayatai Amar Saifudin dan sejumlah penyelenggara PAUD dan TK di Lamongan seperti Dharma Wanita dan Bhayangkari.

Lebih lanjut disebutkan Mustofa Nur, perkembangan televisi kini memberi tantangan tersendiri bagi guru TK dan PAUD. Karena pengaruh tayangannya tidak sedikit yang negatif seperti masalah norma dan kesusilaan. “Informasi yang disampaikan saat usia dini ini bagai diukir di atas batu. Tidak aka mudah hilang hingga dia dewasa. Sehingga itulah pendidikan di usia ini menjadi penting karena akan membentuk dasar kepribadian anak, “ papar dia.

Dia berharap dalam membentuk kepribadian anak jangan melulu menggunakan wejangan. Cara yang paling efektif menurutnya adalah dengan keteladanan yang dicontoh kan oleh guru. Kepribadian juga bisa dibentuk sejak dini dengan memberikan tanggung jawab kepada anak sesuai dengan kemampuannya.

Mustofa Nur juga mewanti-wanti agar dalam mengajar jangan sampai menggunakan kekerasan. “Perbanyaklah dialog dan gunakan kata-kata positif. terlebih saat anak sedang bandel. Pembiasaan berperilaku positif ini akan berimbas pada kepribadiannya di masa mendatang, “ jelasnya.

Sementara pemateri sosialisai, Pudjianto, Pengawas TK/SD/SDLB Lamongan, menyebutkan ada delapan kecerdasan yang bisa dibentuk sejak dini. Yakni cerdas angka, cerdas kata, gambar, musik, tubuh, pertemanan, cerdas diri dan cerdas alam. “Manfaatkan dongeng untuk emlatih kreativitas imajinasi dan meberi respon pada situasi tertentu. Dongeng juga bisa digunakan untuk menanamkan nilai-nilai tertentu dan etika serta sebagai media pembelajaran, “ kata dia.

Tidak ada komentar: