Kamis, 08 Desember 2011

Pawai Taaruf Diramaikan Ribuan Jidor

Sebanyak 3.855 anak penabuh alat musik jidor, sebuah alat tabuh yang sering digabungkan dengan kesenian Islami, meramaikan Pawai Taaruf dalam rangka Lamongan Muharam Festival (LMF) 1433. Ribuan pemusik jidor itu adalah bagian dari sekitar 16 ribu peserta pawai yang diberangkatkan Bupati Fadeli di depan pelataran Pendopo Lokatantra, Minggu pagi (27/11).

Banyaknya peserta pawai taaruf yang baru kali pertama kalinya dipusatkan jadi satu di Kota Soto tersebut tak pelat membuat penuh jalanan di dalam kota. Sepanjang jalan kota terdengar tabuhan jidor dan bedug. Sejak pagi buta, peserta dari seluruh penjuru Lamongan sudah memadati pusat kota di alun-alun setempat. Bukan hanya pelajar dari sekolah madrasah, aliyah atau santri pondok pesantren saja, namun pelajar dari sekolah umum dan santri tempat pendidikan Al Qur’an dan utusan 27 kecamatan turut dalam pawai itu.

Ketua Panitia LMF 1433 H Yuhronur Efendi dalam keterangannya menyebutkan, pawa taaruf itu diikuti sekitar 16 ribu orang. Mereka terdiri dari pelajar SD/MI dan drum band sebanyak 55 grup atau 5.550 anak. Kemudian pelajar SMP/MTs dan drub band sebanyak 32 grup atau 3.125 orang. Selanjutnya dari kelompok SMA/MA/SMK dan drm band diikuti 18 grup atau sebanyak 3.280 orang. Sedangkan kelompok penabuh jidor, bedug dan utusan 27 kecamatan diikuti 111 grup atau sejumlah 3.855 orang.

“Pagi ini, kita melaksanakan kegiatan pawai ta’aruf, parade drumband dan parade bedung/jidor yang bertujuan untuk lebih menyemarakkan pergantian tahun sekaligus mempererat jalinan silaturrahmi serta lebih meningkatkan syiar Islam, “ ucap Fadeli.

Ditambahkan olehnya, peringatan suatu peristiwa apalagi peringatan pergantian tahun seperti ini sangatlah penting agar mampu mewarisi nilai-nilai dan hikmah yang terkandung dalam peristiwa hijrahnya Rasulullah. “Peristiwa pergantian tahun ini mengandung nilai dan makna yang sangat dalam. Dimana dalam memperingati tahun baru ini kita semua dianjurkan untuk introspeksi diri agar di tahun yang baru ini kita semua dapat berbuat yang lebih baik lagi, “ pungkas dia.

Sementara sebelumnya, Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Lamongan, Mahdumah Fadeli meninjau pembukaan Expo LMF 1433 di alun-alaun setempat. Di stand Dekranasda Lamongan, disediakan fasilitas membatik dan membuat kerajinan dari tanah liat serta enceng gondok. Mahdumah Fadeli didampingi Bupati Lamongan juga sempat mencoba menggunakan canting batik. Expo itu diramaikan sejumlah produk unggulan dari Dekranasda Jawa Timur, Lamongan, dan sejumlah kabupaten tetangga. Yakni dari Dekranasda Gresik, Tuban, Mojokerto, Jombang dan Kediri.

Sehari sebelumnya, Tepat jam 17.31.56 WIB, pelepasan puluhan burung merpati dan 1.433 balon ke udara yang diiringi tabuhan beduk dan takbir menjadi penanda pergantian tahun baru hijriah di Lamongan. Acara juga berlangsung meriah karena dipandu komedian dari Jakarta, yang beken sebagai anggota gruk lawak empat sekawan, Deri Sudarisman. Serta pelawak dari Surabaya yang beberapa kali memgisi acara di Lamongan, Djadi Galajapo.

Tidak ada komentar: