Jumat, 21 November 2008

KEK Akan Utamakan Pekerja Lokal

Realisasi pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Kabupaten Lamongan terus dimatangkan. Saat ini tahapannya sudah memasuki fase studi Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL). Dalam pembahasan Kerangka Acuan AMDAL (KA AMDAL) kawasan industri KEK di Ruang Sasana Nayaka Pemkab Lamongan kemarin, pada salah satu poinnya menganjurkan pada kontraktor maupun subkontraktor konstruksi agar mengutamakan pekerja lokal.
Pemrakarsa KA AMDAL kawasan industri KEK Kabupaten Lamongan Anton Hidayat dari Departemen Perindustrian mengatakan, tenaga yang akan dilibatkan pada tahap persiapan dan pelaksanaan konstruksi dapat berasal dari tenaga kerja lokal atau tenaga kerja pendatang. Kepada kontraktor maupun subkontraktor selalu dianjurkan agar tenaga kerja yang dibutuhkan agar diprioritaskan dari tenaga kerja lokal dengan persyaratan sesuai spesifikasi pekerjaan dan keahlian yang diperlukan proyek,  kata dia. Anton melanjutkan, keberadaan beberapa industri yang sudah ada sebelumnya di kawasan pantura Lamongan akan saling menunjang dan melengkapi keberadaan kawasan industri KEK nantinya. Seperti keberadaan Lamongan Integrated Shorebase (LIS) yang telah dilengkapi dengan jetti/pelabuhan dengan ukuran 50 x 100 meter sehingga dapat digunakan merapat kapal berbobot mati 42 ribu DWT. Selain itu dengan dilengkapi dengan sarana pergudangan baik terbuka maupun tertutup, bunker penyimpanan air bersih, ware house, areal penyimpanan limbah B3 untuk kegiatan Migas akan sangat menunjang rencana kawasan industri KEK. Demikian pula Wisata Bahari Lamongan (WBL) yang kini dilengkapi dengan kebun binatang (Mazoola) akan memberi dampak yang sangat positif bagi kawasan industri KEK. Seperti tempat rekreasi yang sangat mendidik bagi karyawan dan keluarganya.
Begitu pula sebaliknya, kawasan KEK akan meningkatkan jumlah pengunjung WBL. Pelabuhan ASDP yang diproyeksikan sebagai pengganti pelabuhan Tanjung Perak yang akan direncanakan sebgai pelabuhan peti kemas untuk melayani kawasan industri secara global, akan saling bersinergi dengan keberadaan kawasan KEK,  ungkap dia. Sementara Asisten Ekonomi Pembangunan Setda Lamongan Djonot Subagijo saat membuka pembahasan KA AMDAL kawasan industri KEK berharap agar tokoh masyarakat yang diundang pada kesempatan tersebut untuk memberikan masukannya terkait penyusunan dokumen AMDAL. Karena menurutnya, masyarakat lokallah yang paling paham dengan kondisi lingkungannya. Salah tujuan pembangunan KEK ini adalah sebagai upaya mempercepat pertumbuhan ekonomi Lamongan dan mendorong kegiatan industrialisasi di Kabupaten Lamongan dan di Kecamatan Paciran pada khususnya. Pada 2002 telah dilakukan studi kelayakan pembangunan KEK di Kecamatan Paciran dengan luas mencapai 500 hektar dengan hasil layak secara teknis dan ekonomis. Sementara saat ini sudah memasuki tahap pembahasan KA AMDAL. Kerangka ini nanti harus menampung aspirasi pihak-pihak yang terlibat dalam studi AMDAL termasuk masukan waktu sosialisasi pada 16 oktober 2008 lalu,  tutur dia. Pada awal penyusunannya, kawasan industi ini dinamakan Kawasn Industri Lamongan (KIL) diats areal seluas 500 hektar yang berada di selatan dari jalan Daendels yang merupakan jalan alternatip di pantura yang menghubungkan Kabupaten Gresik dan Tuban. Dalam rencana tahap pasca konstruksi (operasi), blok kawasan untuk industri direncanakan akan menempati sekitar 300 hektar atau 60 persen dari luas kawasan.
Sementara 40 persen lainnya direncanakan akan difungsikan sebagai areal pengolahan air limbah (WWTP atau waste water treatment plant), ruang terbuka hijau, fasilitas umum, kantor pengelola kawasan, jalan, trotoar serta areal parkir kendaraan. Berdasar data Biro Pusat Statistik (BPS) Lamongan tahun 2007, jumlah penduduk Kecamatan Paciran sebesar 92.177 jiwa. Dari jumlah tersebut, penduduk usia kerja di Desa Tlogosadang sejumlah 62, 71 persen dan di Sidokelar sebanyak 57, 49 persen. sementara tingkat pendidikan di wilayah studi tahun 2007 didominasi oleh tamatan SLTP dan SLTA. Di Tlogosadang 46,69 persen diantaranya lulusan SLTP dan 30,48 persen adalah angkatan kerja tamat SMA

Tidak ada komentar: