Jumat, 23 Oktober 2009

Konsul AS Kagumi Keterbukaan Investasi Lamongan

Keterbukaan pada investor yang akan menanamkan modalnya dan sejarah bahwa Lamongan pernah ada warganya yang terkait terorisme adalah dua hal yang sangat kontradiktif. Terutama pada isu kemanan. Namun ternyata dua kontradiksi tersebut bisa diseimbangkan oleh Bupati Lamongan Masfuk sehingga investor berdatangan ke Lamongan.

Itu adalah salah satu hal yang menjadi ketertarikan konsulat jenderal (konjen) Amerika Serikat di Surabaya Caryn McClelland saat lakukan kunjungan kehormatan dan silaturrahmi dengan Masfuk di ruang kerja bupati kemarin (20/10). Dalam lawatnnya tersebut Caryn ditemani seorang public affairs assistant konsulat, Esti Durahsanti.

“Bagaimana Pak Masfuk bisa menyeimbangkan kedua hal yang kontradiktif ini. Padahal investor sangat membutuhkan keamanan, “ tanyanya kepada Masfuk dengan Bahasa Indonesia. Pertanyaan Caryn ini berawal dari fakta bahwa ternyata ada investor besar semacam Lamongan Integrated Shorebase (LIS) yang mau mendirikan usaha di Paciran.

Masfuk sendiri sampaikan bahwa pesatnya perkembangan dan kunjungan ke Wisata Bahari Lamongan atau WBL menjadi kunci jawabnya. Menurut dia, pesatnya turisme adalah bukti nyata bahawa suatu daerah itu aman dan nyaman untuk dikunjungi. Karena wisata itu identik dengan rasa aman. “Tentu saja saya bersama jajaran harus melakukan pendekatan pada investor. Namun dengan adanya WBL menjadikan pendekatan itu lebih mudah, “ ujar dia.

Terkait ketertarikan investor pada Lamongan, Masfuk sampaikan hal itu bukan semata karena adanya regulasi yang jelas, infrastruktur yang memadai maupun ketersediaan tenaga ahli. Namun peran kepala daerah (Bupati) juga memegang peran kunci. Seorang bupati yang tidak kaku dan selalu welcome (terbuka) dengan investor, lanjut Masfuk, juga menjadi faktor penting ketika investor lebih memilih Lamongan dibanding kabupaten lain. “Kepala daerah juga memegang peran penting atas suksesnya otonomi daerah. Tanpa inovasi dan kreatifitas, desentralisasi yang sudah bagus ini tidak akan bisa sejahterakan rakyat, “ katanya.

Isu terorisme juga sempat menjadi bahan perbincangan keduanya. Caryn sempat menanyakan apakah memang karena kemiskinan, sehingga terorisme masih ada di sejumlah daerah di jawa. Sementara menurut Masfuk, selain kemiskinan, terorisme erat kaitannya dengan keyakinan dan solidaritas seorang muslim. “Sekarang Pemkab Lamongan telah menjalankan program beasiswa bagi mereka yang pandai tapi miskin. Ini adalah bagian dari usaha untuk merubah mindset masyarakat menuju kesejahteraan melalui pendidikan, “ terang dia.

Lawatan Caryn di Lamongan itu ditutup pemberian cinderamata berupa buku biografi Presiden Amerika Barrack Obama kepda Masfuk. Caryn juga sampaikan suatau saat akan undang Masfuk untuk menghadiri acara di kediaman Caryn yang ternyata keduanya bertetangga di Surabaya. Caryn juga berharap dalam lawatan berikutnya dapat kunjungi LIS dan WBL.

Tidak ada komentar: