Jumat, 16 Oktober 2009

Lamongan Masuk Program Sakasakti

Kabupaten Lamongan menjadi satu diantara 100 daerah di Indonesia yang terpilih masuk program konsep satu kabupaten satu kompetensi inti atau Sakasakti. Program Departemen Perindustrian (Depperin) RI tersebut akan mengkaji pengembangan kompetensi inti industri di daerah. Itu disampaikan Siswo Sasmito, Team Leader Program Pengkajian Kompetensi Inti Industri Daerah Depperin RI saat kegiatan focus group discussion (FGD) kemarin (14/10).

Berdasar identifikasi dan inventarisasi yang dilakukan Agutus 2009 lalu oleh sebuah tim konsultan, ada 10 produk di Lamongan yang layak diusulkan sebagai kompetensi inti. Kesepuluh produk itu adalah tikar lipat, tas enceng gondok, kapal rakyat, tenun ikat, konveksi, batik tulis, anyaman pandan, kopyah, grafir kaca dan tas tempurung.

“Depperin menetapkan 100 kabupaten/kota di Indonesia sebagai basis studi untuk temukan industri yang berpotensi dijadikan industri inti. Dan salah satu diantaranya adalah Lamongan. Diharapkan dengan pengembangan kompetensi inti indutsri daerah ini akan mampu naikkan pendapatan asli daerah (PAD). Karena akan bisa lebih focus kembangkan keunikan daerah untuk terus dipertahankan dan dijadikan industri besar, “ terangnya saat di Ruang Sabha Nirbawa Pemkab setempat.

Sementara Kepala Dinas Industri, Koperasi dan Perdagangan (Diskopindag) Lamongan Mursyid dalam sambutannya ungkapkan kondisi industri nasional yang kini alami penurunan daya saing kara kurang efisiensi dan struktur industri yang lemah. Dengan penentuan kompetensi inti, kata dia, akan bisa untuk peningkatan daya saing daerah maupun nasional.

“Dengan menentukan kompetensi inti berdasar sejumlah kriteria, sumber daya daerah akan terfokus untuk kembangkan satu kompetensi inti. Diantara kriteria kapabilitas kompetensi inti adalah produk itu bernilai, khas atau unik, sulit ditiru dan tidak ada produk pengganti, “ kata dia.

Menurut Mursyid, Kabupaten Lamongan sendiri telah mengembangkan konsep kawasan ekonomi berdasar kompetensi daerah. Yakni kawasan pantura yang dijadikan sebagai industri maritim. Kemudian kawasan tengah ditetapkan sebagai kawasan industri perdagangan dan pertanian serta kawasan selatan ditetapkan sebagai wilayah agropolitan yang ditanadai degan mulai dibangunnya PT Sorini, pabrik pengolah sari pati jagung.

Tidak ada komentar: