Selasa, 27 Oktober 2009

Pedagang Pasar Babat Bertemu Bupati

Rencana pembangunan Pasar Babat membuat pedagang di pasar ini terbagi dalam dua kelompok berbeda, yakni Persatuan Pedagang Pasar Babat (P3B) dan terakhir Forum Komunikasi Pedagang Pasar Babat (FKPPB). Kelompok terakhir ini delapan perwakilannya kemarin (22/10) diterima berdialog dengan Bupati Masfuk di ruang kerjanya.
.

Selain Masfuk, dari Pemkab Lamongan hadir lengkap Wabup Tsalits Fahami, Sekkab Fadeli, Asisten Ekonomi Pembangunan Djoko Purwanto, Asisten Tata Praja Agus Sugiarto, Kadinas Perdagangan Industri dan Perdagangan Mursyis bersama sejumlah kepala unit kerja lain. Kemudian dari investor pembangunan Pasar Babat yakni PT Karsa Bayu Bangun Perkasa diwakili Direktur Operasinya Doni Condro Kusumo. Sementara perwakilan FKPPB diantaranya adalah Zarkoni, Baidowi dan Hariyanto.

Pada pertemuan itu, FKPPB membacakan uneg-unegnya mereka melalui perwakilannya Baidowi. Diantara uneg-uneg itu adalah terkait hal teknis seperti agar pasar kering dan pasar basah tetap disatukan di Pasar Babat, peninjauan nama Pasar Babat Modern agar ditinjau karena masih ingin berdagang secara tradisonal bukannya seperti mall, permintaan agar meringankan biaya kios serta harapan agar Pemkab menjamin agar pasar yang baru tidak sepi. Baik Pasar Agrobis maupun Pasar Babat. Mereka juga menyakan komitemn pembangunan terminal di Pasdar Agrobis serta pembangunan jalan lingkar di Babat.

Masfuk kepada perwakilan FKPPB kemudian sampaikan sebenarnya kehendak Pemkab dan pedagang sama. Untuk penamaan dia menyatakan tidak ada masalah, karena yang dibangun bukan supermarket dan transaksi juga tetap dilakukan secara tradisional, ada tawar menawar. Sementara untuk terminal, lanjutnya, Pasar Agrobis sesuai keputusan Pemprov Jatim akan dibangun terminal kelas A karena merupakan titik simpul. Terminal sebelumnya yang menjadi lokasi Pasar Agrobis adalah terminal kelas B.

Sementara Doni sampaikan bisa mengakomodir usulan pedagang untuk urusan desain asal jangan sampai merubah total. “Intinya kami terbuka dengan usulan pedagang ingin seperti apa Pasar Babat, “ kata dia. Itu termasuk dengan usulan zoning pedagang basah dan kering sesuai usulan pedagang.

Pertemuan itu sendiri menyimpulkan agar pedangan pasar Babat membentuk satu asosiasi baru, sehingga satu suara. Itupun dengan komitmen agar asosiasi baru itu mengakomodasi semua pedangan sehingga tidak akan terbentuk asosiasi ketiga. Masfuk dalam pertemuan itu menunjuk Djoko Purwanto sebagai perwakilannya untuk secepatnya melakukan komunikasi baik dengan P3B maupun FKPPB untuk membentuk asosiasi baru. Selanjutnya asosiasi baru itu berkewajiban untuk membantu melakukan sosialisasi kepada semua pedagang.

Pembangunan Pasar Babat Modern dan Pasar Agrobis setelah proses lelang dimenangkan oleh investor PT Karsa Bayu Bangun Perkasa. Untuk Pasar Agrobis, investor membangunnya dengan nilai investasi mencapai Rp 21.884.577.000 dan Pasar Babat dibangun investor senilai Rp 43.500.023.000. Pasar Agrobis sendiri dijadwalkan selesai akhir tahun ini. Sementara Pasar Babat Modern direncanakan mulai dibangun tahun depan.

Tidak ada komentar: