Jumat, 08 Januari 2010

90 Persen Masyarakat Tak Siap Bencana

Berdasar penelitian sebuah Perguruan Tinggi Negeri di Bandung, 90 persen dari masyarakat Indonesia tidak siap menghadapi bencana. Itu disampaikan Syahrul Arifin, Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Privinsi Jatim saat melakukan Sosialisasi Kedaruratan Menghadapi Bencana di aula Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Lamongan, Kamis (7/1).

Ketidaksiapan tersebut kata Syahrul sering berakibat fatal seperti kematian. Dia kemudian mencontohkan kejadian bencana gempa di Padang beberapa waktu lalu. Ketidak siapan yang diakibatkan kekurangpahaman masyarakat terhadap tanggap bencana mengakibatkan kepanikan yang berlebihan. Sehingga yang seharusnya bisa selamat, malah terkena akibat yang fatal. “Selain teknologi dan konstruksi, kepanikan menjadi satu sebab korban bencana mengalami kematian, “ ujar dia.

Syahrul mengungkapkan bahwa bencana mungkin masih akan terjadi hingga 10 tahun lagi. Karena menurutnya alam masih mencari keseimbangan baru yang diakibatkan tingkat kerusakan lingkungan yang cukup tinggi. “Karena itu kita harus perkuat pemahaman masyarakat akan bencana. Apa yang harus dilakukan dan bagaimana harus merespon ketika bencana terjadi, “ tambahnya.

Di kesempatan itu Syahrul juga mensosialisaikan keberadaan BPBD Provinsi Jatim yang sudah dilantik para pejabatnya pada Mei 2009 silam. Dijelaskannya, BPBD sebenarnya memang pengganti Satkorlak Penanganan Bencana yang selama ini hanya bersifat ad hoc. Sementara BPBD bukan hanya melakukan penanganan saat bencana datang, namun juga melakukan kegiatan pencegahan resiko bencana dan pemulihan kerusakan yang diakibatkan bencana. “Jadi pendekatannya bukan lagi aspek darurat bencana saja. Namun juga aspek pra dan pasca bencana, “ imbuh dia.

Sosialisasi itu dihadiri Kepala Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat (Bakesbangpollinmas) Lamongan Imam Trisno Edy dan Kepala Dinsosnakertrans setempat Soni Harsono. Selain itu sejumlah perangkat kecamatan yang selama ini wilayahnya menjadi langganan banjir juga hadir dalam kegiatan tersebut.

Tidak ada komentar: