Kamis, 14 Januari 2010

Simulasi Banjir Bakal Di 7 Kecamatan

Bupati Lamongan masfuk berharap Simulasi Penanggulangan Bencana Alam Banjir di Lamongan bisa dilakukan di tujuh kecamatan yang berada di sepanjang bantaran Sungai Bengawan Solo (SBS). Harapan itu disampaikannya seusai simulasi banjir di alun-alun Kota Lamongan, Selasa (12/1). Tujuh kecamatan itu adalah Babat, Laren, Sekaran, Kalitengah, Maduran, Karangbinangun dan Glagah.

Dia juga berharap dalam simulasi serupa di tingkat kecamatan untuk mengundang masyarakat setempat. Dengan demikian, lanjut dia, masyarakat yang selama ini potensial menjadi korban luapan SBS bisa lebih tanggap ketika banjir datang. Sehingga masyarakat tidak panik dan tahu apa yang hatrus dilakukan. “Kesiapan masyarakat ini juga penting sehiingga dapat meminimalisir kerugian, “ ujarnya.

Dikatakannya, simulasi tersebut menunjukkan kesiapan semua unsur di Lamongan sehingga ketikia bencana benar-benar terjadi semua perangkat siap bergerak. “Ini adalah yang sangat positif untuk dilakukan. Koordinasi yang bagus antar instansi harus terjalin sehingga masyarakat terlindungi, “ tambah dia.

Dalam simulasi yang diperagakan Kodim 0812 Lamongan bersama unsur-unsur Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) yang akan segera dibentuk itu dihadiri sejumlah pejabat tinggi di Lamongan. Mulai Wakil Bupati Tsalits Fahami, Dandim 0912 Letkol Arh Priyanto, Ketua DPRD Makin Abbas dan Sekkab Fadeli.

Simulasi dibuka dengan narasi mulai naiknya ketinggian air Sungai Bengawan Solo yang kemudian disikapi dengan dibukanya rapat bupati bersama Muspida untuk menyiapkan tindakan antisipasi. Kemudian ketika digambarkan air SBS mencapai 600 meter, Kepala BPBD yang nantinya secara Ex-officio dijabat oleh Sekretaris Daerah berkoordinasi bersama muspika dan jajaran TNI untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat segera mengungsi. Sementara di saat yang sama BPBD sudah siapkan perlengkapan untuk ungsikan warga termasuk diantaranya perahu karet dan Yon Zipur 5 dirikan dapur umum serta tenda pengungsian.

Kemudian digambarkan petugas dengan perahu karet membantu masyarakat mengungsi ke tempat aman. Sementara yang mengalami luka atau sakit sudah disiapkan posko kesehatan. Perhau karet dalam simulasi itu juga digambarkan siap untuk membantu distribusi logistic. Dalam simulasi tersebut diperkirakan banjir mulai surut setelah tiga bulan. BPBD kemudian bersama TNI membantu masyarakat melakukan rehabilitasi pasca bencana. Memperbaiki sejumlah infrastruktur yang terimbas banjir.

Tidak ada komentar: