Senin, 18 Januari 2010

Pekerja Lokal Dominasi Karyawan Mazoola

Keberadaan Mazoola terbukti tidak hanya menjadikan manfaat bagi pengelolanya maupun Pemda setempat lewat kontribusi dari Pendapatan Asli Daerah atau PAD. Manfaat keberadaannya juga dirasakan masyarakat Lamongan yang sekarang bekerja disana.

Dari total sejumlah 93 tenaga kerja yang saat ini ada di Maharani Zoo and Gua Lamongan (Mazoola) 80 persen diantaranya atau sejumlah 75 orang adalah pekerja lokal Lamongan. Pekerja lokal oleh manajemen wisata dengan konsep pendidikan ini seperti dikatakan Kabag Humas dan Infokom Aris Wibawa memang dijadikan prioritas rekrutmen.

Dilanjutkannya, sementara sekitar 20 persen tenaga kerja lainnya atau sebanyak 18 orang baru diiisi oleh pekerja luar Lamongan. Menurut Aris, komitmen untuk mengutamakan pekerja lokal ini sebagai wujud tanggung jawab perusahaan pada kesejahteraan masyarakat Lamongan. “Manajemen juga berharap keberadaan Mazoola bisa menjadi manfaat untuk masyarakat Lamongan sendiri, “ tambah Aris.

Mazoola sendiri adalah ekspansi ketiga dari Wisata Bahari Lamongan (WBL) yang telah menjadi ikon wisata di Jatim itu. Sementara ekspansi keduanya adalah pembangunan tempat peristirahatan atau resort di tepi pantai, yakni Tanjung Kodok Beach Resort (TKBR). Meski sekelas penginapan bintang tiga, pekerjanya juga didominasi pekerja lokal Lamongan. Di TKBR, dari total 128 karyawannya, 88 diantaranya diisi warga Lamongan.

“Banyaknya warga Lamongan yang menjadi karyawan TKBR menunjukkan masyarakat Lamongan juga memiliki kemampuan yang memadai untuk menjadi pekerja sebuah penginapan bintang tiga. Pihak manajemen tentunya tidak mau sembarangan merekrut karyawan. Karena penginapan bintang tiga tentunya harus mengutamakan profesionalitas jika tidak mau pelayanannya amburadul, “ ujar Aris kemarin.

Sementara 30 orang pemilik lahan yang saat ini ditempati untuk WBL, keluarga mereka sudah menjadi karyawan WBL. Ini dibuktikan dengan piagam yang telah ditandatangani oleh Bupati Lamongan Masfuk. Selain itu, masyarakat sekitar selama ini juga diberikan prioritas untuk menempati kios-kios baik di WBL maupun Mazoola. Di WBL, dari 270 karyawannnya, 229 diantaranya adalah pekerja asal Lamongan sementara sisanya baru dari luar Lamongan.

Demikian pula di Lamongan Integrated Shorebase (LIS). Sebanyak 20 orang pemilik lahan yang sekarang menjadi LIS telah dipekerjakan oleh manajemen. Mereka adalah bagian dari sejumlah 100 orang pekerja lokal Lamongan yang kini dperkerjakan manajeman LIS. Total ada 269 karyawan yang saat ini bekerja di LIS.

Tidak ada komentar: