Selasa, 19 Oktober 2010

PKK Pelopori Gerakan Cuci Tangan

Meski remeh, penyakit diare ternyata masih menjadi salah satu penyebab kematian yang berbahaya. Berdasar data WHO, Penyakit in menjadi penyebab kematian pada 75,3 dari setiap 100 ribu balita. Hal tersebut disampaikan Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TPPKK) Lamongan Mahdumah Fadeli, Jum'at (15/10) di SMPN 1 Lamongan.
p { margin-bottom: 0.08in; }

Bersama Wakil Ketuanya, Nurul Hidayati Amar Saifudin, dia di SMPN 1 Lamongan mencanangkan Gerakan Cuci Tangan Menggunakan Sabun. Di kesempatan tersebut, dia juga secara simbolis menyerahkan bantuan alat cuci tangan pada Kepala Sekolah SMPN 1 Lamongan, Sutarji.

“Mencuci tangan dengan sabun terlihat seperti kegiatan yang remeh dan sepele. Padahal dengan melakukan kegiatan ini, bisa secara efektif mengurangi resiko terkena penyakit diare. Karena itulah, hari ini gerakan cuci tangan menggunakan sabun dicanangkan secara simbolis di SMPN 1 Lamongan, “ kata dia.

Bukan hanya pada usia balita, lanjut Mahdumah, diare juga menjadi penyebab kematian pada 23,3 per 100 ribu orang pada semua umur. “Seorang anak seringkali membantah ketika diberitahu orangtuanya untuk cuci tangan sebelum makan. Hal ini seringkali terjadi ketika orang tua sendiri tidak memberi contoh yang baik. Pengajaran terbaik tetaplah dengan memberikan contoh, “ ujar isteri Bupati Lamongan Fadeli tersebut.

Dilanjutkan olehnya, selain dengan cuci tangan, penyakit diare juga bisa dicegah melalui pemakaian jamban keluarga. Terkait jamban keluarga tersebut, dia sudah berpesan pada Ketua TPPKK di kecamatan untuk mendata rumah yang belum memiliki jamban. Untuk kemudian nantinya diberikan bantuan pembuatan jamban. “Semoga pola hidup bersih ini nantinya bukan hanya menjadi kegiatan seremonial, tapi bisa menjadi budaya hidup bersih, “ pungkasnya.

Tidak ada komentar: