Senin, 02 Maret 2009

ADD Tahun Ini Rp 27,328 Milyar

Dana Alokasi Dana Desa (ADD) Kabupaten Lamongan tahun ini sama persis jumlahnya dengan alokasi ADD tahun lalu, yakni Rp 27,328 milyar. Dengan jumlah desa paling banyak di Lamongan, yakni sejumlah 29 desa, Kecamatan Glagah akan mendapat dana ADD paling besar diantara kecamatan lain, yakni sebesar Rp 1.676.500.000.

Besaran ADD Lamongan naik pesat dari ADD pada 2000 silam, yakni hanya Rp 4,266 milyar. Sementara ADD paling besar pada tahun 2006, yakni sejumlah Rp 35,931 milyar. Jumlah alokasi itu kemudian menjadi Rp 27.379.953.000 pada tahun 2007.

Pembagian ADD ini selain menggunakan asas pemerataan atau alokasi dana desa minimal (ADDM), juga tidak meninggalkan asas keadilan atau alokasi dana desa proporsional (ADDP). Penghitungan ini didasarkan pada nilai bobot desa, jumlah desa yang dimiliki dan jumlah dusunnya.

Untuk desa kelas I, akan mendapat ADD sebesar Rp 51,5 juta. Sementara untuk desa dengan kelas II dan III masing-masing akan mendapat ADD sebesar Rp 46, 5 juta dan Rp 41, 5 juta. Sementara untuk bantuan dusun (Bansun) nominalnya sama untuk semua dusun yakni Rp 5,5 juta setiap dusunnya.

Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Lamongan Abdul Wahib melalui Kabag Humas dan Infokom Lamongan menyampaikan ADD tersebut adalah bantuan stimulan untuk membiayai program pemerintahan desa dalam melaksanakan kegiatan pemerintahan, pembangunan dan pemberdayaan masyarakat. “Pengelolaan dana ini sepenuhnya dipercayakan pada pemerintahan desa beserta masyarakatnya. Dengan harapan bisa meningkatkan pasrtisipasi masyarakat dalam pembangunan. Pemkab melalui Bapemas hanya sebagai coordinator pelaksanaannya. Untuk ADD tahun ini, dana swadaya masyarakat diperkirakan mencapai 30 persen dari total dana ADD, “ ungkap dia.

Aris menjelaskan, desa penerima dana ADD ini juga mendapat pengawasan dan evaluasi oleh Tim Kecamatan dan kabupaten. “Bagi desa yang terbukti taat azas atau dinilai telah melanggar ketentuan pedoman umum pelaksanaan ADD dan petunjuk teknisnya, bisa dikenai sanksi berupa pengurangan biaya operasional ADD antara 20 hingga 50 persen pada tahun berikutnya. Jadi dana ini harus dikelola dengan sebaik-baiknya, “ tutur dia.

Selain jumlah desa yang dimiliki, jumlah dusun yang dimiliki juga sangat berpengaruh pada besaran ADD yang diterima. Misalnya penerima ADD terkecil tahun ini adalah Kecamatan Brondong sebesar Rp 535 juta yang memiliki 9 desa dan 23 dusun. Kemudian Kecamatan Bluluk dengan jumlah desa yang sama dengan Brondong mendapat ADD sebesar Rp 599 juta karena memiliki dusun lebih banyak, yakni sejumlah 41 dusun. Desa Sukorame Kecamatan Sukorame yang memiliki 12 dusun akan menerima ADD terbesar diantara 462 desa di Kabupaten Lamongan, yakni sebesar Rp 112, 5 juta.

Tidak ada komentar: