Rabu, 18 Maret 2009

Kepala BNPB Bantu Rp 172 Juta

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pusat Syamsul Maarif pada Kamis, (13/3) kunjungi Kantor Satuan Pelaksana Penanggulangan Bencana (Satlak PB) Lamongan. Dalam kunjungannya itu, dia sampaikan bantuan untuk penanganan darurat bencana banjir di Lamongan sejumlah Rp 172 juta dalam bentuk cek giro.

            Syamsul saat di Kantor Satlak PB Lamongan diterima Bupati Lamongan Masfuk bersama Ketua Pelaksana Harian Satlak PB setempat Tsalits Fahami dan Sekkab Fadeli. Bersamanya, turut serta Deputi Bidang Penanganan Darurat Soetrisno, Deputi Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Sugeng Tri Utomo dan Kepala Pusat Diklat Penanggulanga Bencana Muhtaruddin. Turut juga bersamanya Masnizur Mourbaus Pjs Direktur Tanggap Darurat dan Radito Pramono Deputi III BNPB.

            Seusai dari Kantor Satlak PB Lamongan, Syamsul Maarif meneruskan perjalanan ke Kabupaten Bojonegoro untuk tinjau Posko BNPB disana. Bantuan itu sendiri digunakan untuk operasional daruat bencana banjir di Lamongan. Seperti untuk pencarian dan penyelamatan korban, pertolongan darurat, evakuasi korban dan untuk kebutuhan air bersih serta sanitasi. Selain itu diperuntukkan kebutuhan pangan korban banjir, sandang, pelayanan kesehatan dan penampungan serta hunian sementara.

            Sementara dari data Satlak PB Lamongan, banjir masih genangi 7 kecamatan dan 88 desa. Banjir itu menggenangi 12.901 rumah, 12.901 kk yang meliputi 51.613 jiwa. Sedangkan sejumlah 272 kk atau 1.088 warga mengungsi. Warga yang mengungsi ini berada di Kecamatan Laren sejumlah 234 kk dan di Kecamatan Karangbinangun sejumlah 38 kk. Selain itu empat tangkis desa di Kecamatan Laren juga jebol. Yakni di Desa Bulutigo, Siser, Jabung dan Karangwungulor.

            Sejumlah 91 sarana pendidikan juga tergenangi oleh banjir. Masing-masing 17 TK, 4 RA, 25 SD, 35 MI, 4 SMP, 2 MTs, 3 SMA dan 1 MA. Banjir juga genangi sejumlah 22 masjid, 26 mushola dan 3 pondok pesantren di Kecamatan Laren, Kalitengah dan Deket. Untuk kerusakan tanaman, ada sejumlah 5.366 hektar tambak terendam, 1.589 hektar padi, 2.12 hektar jagung dan 6 hektar polowijo. Selain itu sejumlah 7 puskesmas pembantu juga terkena dampak banjir.

Tidak ada komentar: