Kamis, 06 Agustus 2009

Vaksin Meningitis Hanya Halal Untuk Haji Wajib

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jatim KH Abdussomad Bukhori sampaikan sesuai dengan keputusaqn MUI, vaksin meningitis hanya halal jika disuntikkan pada haji wajib saja. Hal itu dikatakannya saat menghadiri Rakerda MUI Lamongan 2009 di Pendopo Lokatantra Lamongan kemarin (5/8).

Dikatakan KH Abdussomad, keputusan tersebut hanya berlaku sementara sampai ditemukan vaksin yang halal atau ketika pemerintah Arab Saudi memutuskan untuk tidak menggunakan vaksin dengan merk dagang Mencifak tersebut. Sementara diantara yang masuk kategori haji wajib adalah mereka yang berhaji untuk kali pertama. “Sehingga bagi mereka yang berhaji untuk kedua kali, menggunakan vaksin meningitis ini hukumnya haram, “ ujarnya.

Menurut dia, pertimbangan tersebut didasarkan pada situasi darurat. Yakni ketika belum ada vaksin lain pengganti bagi vaksin meningitis. Sementara penyakit meningitis sendiri sangat berbahaya dan menular serta dapat meyebabkan radang selaput otak hingga kematian. “Proses pembuatan vaksin ini menggunakan media enzim pancreas babi. Namun pemerintah Arab Saudi mewajibkan bagi siapa saja yang masuk negaranya, termasuk bagi jamaah haji, untuk disuntik vaksin meningitis. Selain itu, sampai saat ini belum ditemukan vaksin pengganti untuk penyakit berbahaya ini, “ terang dia.

Rakerda itu sendiri dibuka Bupati Lamongan Masfuk. Selain Ketua MUI Lamongan KH Abdul Aziz Choiri, sejumlah Ketua MUI kabupaten tetangga seperti Ketua MUI Tuban dan Bojonegoro. Selain itu Rakerda itu juga dihadiri Wabup Tsalits Fahami, Sekkab Fadeli, sejumlah muspida setempat dan Ketua MUI kecamatan se Kabupaten Lamongan.

Masfuk dalam sambutannya menanggapi apa yang disampaikan KH Abdussomad Bukhori sampaikan saat ini masih terjadi kebingungan di umat. Dan kebingungan umat ini menurutnya perlu mendapat penjelasan dari MUI. Hal itu, kata Masfuk, terutama terkait fatwa haram untuk haji kedua kali yang disuntik vaksin meningitis. “Kebingungan umat ini nanti saya rasa perlu diisikusikan bersama dalam forum Rakerda ini. Supaya nanti ada kejelasan. Karena selain Lamongan memiliki sejumlah besar pondok pesantren, hamper 100 persen penduduknya adalah muslim, “ ujar dia.

Dalam sambutannya tersebut, Masfuk juga menyebut ulama di Lamongan selama ini telah berikan banya sumbangsih untuk pembangunan di Kabupaten Lamongan. “Saya tidak bisa membayangkan apa jadinya pembangunan tanpa dukungan dan arahan dari ulama, “ kata dia.

Tidak ada komentar: