Kamis, 20 Agustus 2009

LPTQ Terapkan Belajar Mandiri

Kedepan Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) akan coba kembangkan sistem pembinaan belajar secara mandiri kepada kader-kader kafilah Musabaqoh Tilawatil Qur’an (MTQ). Konsep ini diusung menyusul belum maksimalnya hasil yang diperoleh Kafilah MTQ Lamongan saat MTQ Jatim di Jember beberapa waktu lalu.

Konsep itu disampaikan Ketua Umum LPTQ Lamongan saat pembinaan dan pemberdayaan Pembina MTQ daerah di Kabupaten Lamongan, Kamis (20/8) di Ruang Sabha Nirbawa Kantor Pemkab setempat. hadir dalam kegiatan tersebut Kakandepag Lamongan Kusaiyin Wardani dan Kepala Bidang Penamas Kanwil Depag Jatim Warsito Hadi serta sejumlah Pembina MTQ setempat.

“Saya sampaikan terima kasih kepada Kafilah MTQ Lamongan yang telah berjuaang secara maksimal di gelaran MTQ lalu. Apresiasi patut saya sampaikan, karena sudah berhasil membuat lompatan prestasi meski belum maksimal. Kita tidak boleh putus asa. Sejumlah kelemahan akan dievaluasi terutama dari sisi pembinaan, “ ujar dia.

“Sebenarnya Lamongan punya potensi besar untuk menjadi yang terbaik di bidang tilawah ini. Tinggal pengelolaannya saja yang harus dimaksimalkan. Meski pembinaan untuk Kafilah MTQ sudah dilakukan sejak setahun sebelumnya, ternyata masih ada yang perlu dievaluasi. Karena itu kedepan kita akan coba terapkan kepada calon kafilah agar bisa belajar secara mandiri tanpa menunggu bimbingan dari Pembina MTQ, “ kata dia.

Pada gelaran MTQ ke-23 tingkat Jatim lalu, Kafilah MTQ Lamongan yang berkekuatan 40 orang itu berhasil meraih satu medali emas, satu medali perunggu, dan enam juara harapan. untuk medali emas sukses diraih olih tiga orang santri yang berlomba di nomor beregu MSQ atau Musabaqah Syahril Qur'an. Ketiga santri itu adalah Laili Purnamasari, Istiqomah dan Yati Iqnail Farah. Sementara peraih medali perunggu adalah Khoirotul Ummah yang berlomba di cabang MHQ (Musabaqah Hifdzil Qur'an) 1 juzz dan Tilawah Putri.

Tidak ada komentar: