Kamis, 11 Desember 2008

Bangkitkan Kesenian Dengan Lamongan Art 2008

Sebagai Apresiasi Pada Dunia Seni
Bangkitkan Kesenian Dengan Lamongan Art 2008

" Ingin berikan apresiasi pada dunia seni, budayawan, seniman di Kabupaten Lamongan, sehingga kesenian di Lamongan dapat dibangkitkan, melalui Lamongan Art/ Pawai budaya 2008 kebangkitan Kesenian dipacu. Karena dinamika kesenian dan pariwisata di Kabupaten sangat luar biasa, semua itu terbukti dengan beberapa prestasi yang diraih. Seperti tahun 2007 Kabupaten Lamongan meraih dua kali kejuaraan nasional dan internasional diperoleh teater Jati Tunggal ( Sangkala )dari Kecamatan Kali Tengah. Semoga kebudayaan dan seni Kabupaten Lamongan murni, atupun seni yang berkombinasi dengan kebudayaan nasional dapat memperkaya dan meningkatkan kreatifitas seni Kabupaten Lamongan, " terang Bupati Lamongan Masfuk SH, saat membukaan Lamongan Art di depan alun-alun Lamongan (10/12).

Lamongan Art/ pawai budaya tahun 2008 kali ini yang bertemakan News Focus For Futures diikuti 8 peserta. Diantaranya 2 reog dari Kecamatan Kembangbahu dan Kecamatan Solokuro, tradisi pengantin khas Kabupaten Lamongan Bekasri, kesenian Djidor, tari Boranan dari Kecamatan SMPN Kembangbahu, Sandur dari Kecamatan Modo, Seni Hadrah dari Kecamatan Tikung, Pawai Kuda dari Kecamatan Solokuro dan sebagai pembuka drumband dari SDN unggulan IV, serta sebagai penutup drumband dari SMK Muhammadiyah IV.

Menurut Ketua Panitia Lamongan Art Drs. Zuhronur Effendi, MM acara ini sebagai pembuka dan seterusnya dewan kesenian Lamongan akan menggelar pameran di Gedung Bhinneka Karya dari tanggal 10 sampai 13 Desember 2008, dengan paduan kesenian tradisi dan modern. Pameran tersebut memamerkan semua kesenian seperti lukisan, seni rupa dan semua hasil seni Kabupaten Lamongan.

Lebih lanjut Zuhro Nur mengatakan dalam tiap pawai menyampaikan pesan moral seperti reog singo budoyo dari Kecamatan Kembangbahu yang menghargai segala perbedan, sementara tradisi pengantin Bekasri yang harus dilestarikan karena bekasri sendiri berasal dari kata Bek yaitu penuh, sedangkan Kasri yang berarti indah atau menarik,Jidor dari Kecamatan Karranggeneng yang menggambarkan tari dan seni bela diri yang digabungkan dengan musik islami, tari boranan yang menngambarkan gerakan interaksi antara penjual nasi boranan khas Lamongan dan pembelinya, Sandur Jowo dari Kecamatan Modo yang menggambarkan modo sebagai wilayah agraris dan masyarakatnya sebagai petani, serta pawai kuda/ Jaran Jinggo dari Kecamatan Solokuro yang mengandung pesan tradisi masa lalu yang dalam perkembangannya digunakan sebagai arak-arakan pengantin Khitan.

Sementara Ketua Dewan Kesenian Lamongan /DKL Drs. Son Haji Zainudin,MM mengharapkan, dengan diadakannya Lamongan Art 2008 ini, masyarakat bersama-sama pemerintah dan semua elemen tradisional dan modern, serta seni apresiatif. Harapan lainnya, Pemerintah daerah Kabupaten Lamongan senantiasa memberikan dukungan, sehingga masyarakat dapat berpartisipasi dalam mengembangkan kesenian di Lamongan. " Kendati demikian masyarakat harus lebih mencintai seni, seperti berperan dalam menggunakan maupun "membeli" hasil kesenian Kabupaten Lamongan, " jalasnya.

Tidak ada komentar: