Senin, 01 Desember 2008

Santri Lamongan Ikuti MQK Nasional

Santri Pondok Pesantren (Ponpes) Matoliul Anwar Simo SungeLebak Kecamatan Karanggeng/Lamongan Inayatus Sholihah, mewakili Jawa Timur pada Musabaqoh Qiroatul Kutub (MQK) di Banjarbaru Banjarmasin Kalimantan Selatan. Inayatus berhak mewakili Jawa Timur setelah berhasil menjadi yang terbaik pada ajang MQK tingkat Jatim beberapa waktu lalu.
Menurut Kasi PKPontren Departemen Agama Lamongan M Rusdi saat mengantarkan Inayatus untuk berpamitan pada Wakil Bupati Lamongan Tsalits Fahami di ruang kerjanya, meski Inayatus adalah juara MQK Jatim, dia tetap harus mengikuti seleksi selanjutnya. Untuk bisa mewakili Jatim pada ajang MQK nasional, Inayatus juga harus melewati seleksi tahap kedua oleh tim juri nasional Jatim yang beranggotakan lima orang. Selain itu, Inayatus juga sudah dua kali menerima pembinaan di Wisma Haji Surabaya,  terangnya pada Tsalits Fahami, Jum'at (28/11).
Sementara Tsalits Fahami kepada Inayatus berpesan agar jangan grogi saat nanti berlomba. Karena menurutnya, jika grogi, itu berarti sudah 50 persen kalah. Sering-seringlah membaca dan belajar untuk mengasah kemampuan. Tidak perlu grogi, karena semua peserta sama kemampuannya, tinggal kita sendiri yang harus mengasah diri. Adik telah menjadi kebanggan pemerintrah dan masyarakat Lamongan, berjuanglah jadi yang terbaik. Dengan menjadi terbaik, jika adik ingin sekolah ke luar negeri pasti tidak akan sulit,  tutur Tsalits.
Pada lomba MQK yang akan berlangsung pada 1 hingga 6 Desember mendatang tersebut, Inayatus akan berlomba pada tingkat Ulya (SMA) bidang tafsir Ibnu Katsir. Keikutsertaan santri Lamongan pada ajang yang juga dikenal dengan lomba baca kitab kuning ini adalah untuk kali kedua. Pada MQK dua tahun lalu, santri Lamongan atas nama Siti Zahroh dari Ponpes Rodhotul Tulab Sendangduwur Paciran berhasil menjadi juara harapan nasional

Tidak ada komentar: