Kamis, 11 Desember 2008

Aksi Nyata Anti Korupsi

Ajakan sudah banyak untuk anti korupsi, contoh nyata yang belum maksimal. Sebelum korupsi menjadi semakin merajalela, korupsi harus diantisipasi dengan suritauladan dari para pemimpin. Hal tersebut disampaikan wakil Bupati Lamongan Tsalits Fahami saat launching Koperasi Kejujuran dan Kantin Kejujuran menyambut Hari Anti Korupsi Sedunia, Selasa (9/12), di SDN Jetis III Lamongan.
Menurut Tsalits, penduduk Lamongan sekitar 99 persen beragama Islam. Jika syariat Islam diterapkan sungguh-sungguh, tidak akan ada korupsi di Lamongan. Jika semua jujur, tidak akan yang namanya korupsi. Pemberantasan korupsi perlu aksi nyata, bukan hanya wacana. Seperti yang hari ini kita lakukan adalah aksi nyata. Tindakan preventif lebih penting, demikian pula masyarakat harus diberi contoh oleh para pemimpin untuk anti korupsi,  tuturnya.
Sementara Kajari Lamongan Irnensif berharap, dengan dibukanya koperasi dan kantin kejujuran tersebut dapat menjadi pembelajaran bagi anak-anak didik untuk anti dengan korupsi dan membudayakan kejujuran. Seperti dalam logo stiker Hari Anti Korupsi Sedunia kali ini yang bergambar hati dari rangkaian banyak tangan, menggambarkan korupsi bukan hanya musuh kejaksaan. Namun musuh dan gawe semua masyarakat. Saya juga berterima kasih pada Pemkab Lamongan yang merespon positif kegiatan ini. Bahkan satu koperasi dan dua kantin kejujuran langsung dilaunching hari ini juga,  ungkap dia.
Hari Anti Korupsi Sedunia di Kabupaten Lamongan kemarin diwarnai dengan berbagai kegiatan. Selain melakukan launching Koperasi Kejujuran di SDN Jetis III dan dua Kantin Kejujuran masing-masing di SMPN 2 dan SMKN 1, sebelumnya juga dilakukan aksi simpatik pemberian bunga dan pemasangan stiker anti korupsi. Aksi tersebut dilakukan di Jalan Veteran Lamongan, tepatnya di depan Kantor Bersama Samsat Lamongan. Mulai dari Wabup Tsalits Fahami, Kajari, Kapolres, Ketua Pegadilan Negeri dan Sekkab Lamongan terlibat dalam aksi tersebut.
Sesuai namanya, kantin kejujuran tersbeut benar-benar mendidik siapa saja yang masuk ke kantin tersebut untuki belajar jujur. Karena semua siswa yang melakukan pembelian di kantin itu tidak ada yang mengawasi. Mereka mengambil barang sendiri, membayar sendiri, serta mengambil kembalian sendiri ditempat yang sudah disediakan tanpa ada petugas yang mengawasi. Bahkan, Wabup Tsalits Fahami optimis, di masa mendatang di tiap kecamatan minimal akan ada tiga kantin kejujuran. Masing-masing satu dari SD, satu dari SMP dan satu dari SMA, sehingga nantinya akan ada ratusan Kantin Kejujuran di Lamongan

Tidak ada komentar: