Senin, 22 Desember 2008

KCD dan PPL Harus Turun Lapangan

Personil Kantor Cabang Dinas (KCD) Pertanian dan Kehutanan bersama Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) jangan hanya memberi perintah pada petani. Tapi harus terjun langsung ke lapangan mendampingi petani. Hal tersebut disampaikan Bupati Lamongan Masfuk saat membuka Temu Wicara Kontak Tani tingkat kabupaten di Ruang Sabha Dyaksa Pemkab Lamongan, Selasa (16/12).
"Saya ini tahu kenyataan dilapangan. KCD dan PPL jangan ngomong thok. Turun langsung dan dampingi petani kita. Petani Lamongan itu terkenal pekerja keras, karena itu tidak heran jika Lamongan adalah penghasil beras nomor satu di Jatim. Tinggal pemerintah saja yang harus ngimbangi, tegas dia di hadapan ratusan kelompok tani, KCD, PPL dan gabungan kelompok tani di Lamongan.
Pada kesempatan tersebut Masfuk kembali menegaskan, pertanian tanpa pemasaran, hanya akan hanya hasilkan kemakmuran yang tidak berkepanjangan pada petani. "Pertanian harus didukung dengan sistem pemasaran yang efektif. Tanpa itu, kesejahteraan petani kita tidak akan bisa berkepanjangan, hanya sejahtera saat panen tiba saja, " ungkap dia.
Terkait kelangkaan pupuk, Masfuk menuturkan Pemkab Lmaongan sudah meminta penambahan pupuk lagi sebanyak 4250 ton. Meski sudah meminta penambahan, bupati kelahiran Kecamtan Glagah ini juga mengakui itu masih belum cukup untuk ememnuhi kebutuhan petani. "Kita sama-sama dibuat pusing dengan urusan pupuk. Petani bingung, Pemkab juga bingung. Ini karena pengatur kebijakan perpupukan adalah pemerintah pusat. Berikan pengertian ini pada para petani, jangan sampai saling menyalahkan, " himbau dia.
Kegiatan tersebut juga menjadwalkan diskusi panel dengan beberapa narasumber. Diantaranya dengan Dinas Pertanian dan Kehutanan Lamongan, Bappeda, Dinas PU Pengairan dan PT Petrokima Gresik selaku pemasok pupuk untuk wilayah Lamongan yang diwakili Sales Supervisor Area Lamongan Pambudi. Selain itu, pada kegiatan tersebut kelompok tani juga mendapat pelatihan pembuatan pupuk kompos dari jerami.

Tidak ada komentar: