Senin, 02 Agustus 2010

Bupati Besok Resmikan Pasar Agrobis Semando

Bupati Lamongan Masfuk, Selasa (27/7) dijadwalkan akan meresmikan Pasar Agrobis Semando Babat yang berlokasi di Kecamatan Babat. Sejumlah pejabat diundang hadir dalam peresmian yang juga berbarengan dengan peringatan HUT Koperasi ke-63 tersebut.

Diantaranya Direktur Utama BNI Jakarta Gatot Mudiantoro Suwondo, Inspektur Jenderal Kementerian Perdangangan RI Edy Suseno, Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Kabupaten Demak Koeshartiyah. Kemudian Kepala Dinas Koperasi UKM Pemprov Jatim Braman Setyo dan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Pemprov Jatim Zainal Abidin juga diundang untuk menghadiri peresmian tersebut.

“Pasar Agrobis Semando Babat yang berdiri di atas lahan hampir 40 ribu meter persegi ini berlokasi tepat di tepi jalan nasional Babat-Surabaya. Kota Babat sendiri berada di persimpangan jalan lalu lintas ekonomi Surabaya-Semarang-Jakarta kemudian Kabupaten Tuban, Jombang dan Bojonegoro,” ungkap Plt Kabag Humas dan Infokom aris Wibawa.

Ditambahkan olehnya, dari luasan lahan tersebut, sekitar 22 ribu meter persegi diantaranya diperuntukkan fasilitas umum seperti masjid, MCK, jalan, lahan parkir dan terminal darurat. Sementara sisanya untuk pembangunan 989 unit stand. Pasar in juga dilengkapi dengan pujasera yang direncanakan akan dilengkapi fasilitas pemancingan.

“Pasar ini sendiri dibangun melalui kerjasama dengan pihak investor, yakni PT Karsa Bayu Bangun Perkasa. Pada awalnya, investor hanya merencanakan menanamkan investasinya sebesar Rp 21.884.577.000. Namun dengan berlipatnya peminat yang akan menempati Pasar Agrobis Semando Babat, investasinya berkembang hingga menjadi sekitar Rp 52 miliar, “ katanya menjelaskan.

Pembangunan pasar dengan sistem perdagangan tradisional namun dengan fasilitas yang modern ini bertujuan untuk menyediakan fasilitas sarana prasarana perdaganagn yang lebih modern, bersih, aman dan nyaman. Fasilitas yang modern ini juga diharapkan dapat mengembangkan eksistensi pedagang tradisional di tengah serbuan sarana perdagangan modern dan ritel modern.

Tidak ada komentar: