Senin, 30 Agustus 2010

Kepala Daerah Lamongan Dilantik

Bupati dan Wakil Bupati terpilih Kabupaten Lamongan periode 2010-2015, Fadeli dan Amar Saifudin, Senin (9/8) dilantik Gubernur Jatim Soekarwo dalam sebuah Rapat Paripurna Istimewa DPRD Lamongan. Pelantikan dalam sidnag yang dipimpin Ketua DPRD LAmongan Makin Abbas tersebut berlangsung aman dibawah pengamanan sekitar 500 petugas.

Masih dalam rangkaian agenda yang sama, seusai pelantikan Bupati dan Wakil Bupati, dilanjutkan dengan pelantikan Ketua dan Wakil Ketua Tim Penggerak PKK (TPPKK) Lamongan di Pendopo Lokatantra. Yakni Mahdumah Fadeli selaku Ketua TPPKK dan Nurul Hidayati Amar Saifudin sebagai Wakil Ketua.

Seperti dibacakan Kepala Biro Administrasi Pemerintahan Umum Setdraprov Jatim Jarianto, pelantikan bupati tersebut sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) RI Gamawan Fauzi nomor 131.35-423 tahun 2010 tentang Pengesahan Pemberhentian Bupati Lamongan Periode 2005-2010 dan Pengesahan Pengangkatan Bupati Lamongan Propinsi Jatim Periode 2010-2015. Sementara pengangkatan Wakil Bupati didasarkan SK Mendagri nomor 132.35-424 tahun 2010 perihal Pengesahan Pemberhentian Wakil Bupati Lamongan Periode 2005-2010 dan Pengesahan Pengangkatan Wakil Bupati Lamongan Propinsi Jatim Periode 2010-2015.

Petugas keamanan dari kepolisian sendiri tampak tidak mau kecolongan sehingga pengamanan begitu ketat. Setiap tamu yang tidak membawa undangan maupun tanda pengenal dari panitia dilarang memasuki areal Gedung DPRD. Sejumlah pejabat, mantan pejabat dan wartawan peliput tidak luput dari pemeriksaan metal detector.

Soekarwo sendiri dalam sambutannya mengingatkan bupati dan wakil bupati terpilih akan janji semasa kampanye. Yakni terwujudnya Lmaongan yang sejahtera, berkeadilan, beretika dan berdaya saing. “Saya juga mendapat titipan pesan dari Mendagri tentang harga mati NKRI dengan pemegang kekuasaan tertinggi berada di tangan presiden, “ ujarnya.

Sementara kepada Masfuk dan Tsalits Fahami, Soekarwo menyebut keduanya sebagai contoh kepala daerah di Jatim karena begitu rukun. Keduanya, kata Soekarwo telah berperan sesuai porsinya. “Bupati bertindak sebatas kewenangan sebagai bupati dan wabupnya juga bertindak sebatas sebagai wabup. Jika ada wakil bupatinya yang rasa bupati, ini biasanya menjadi sumber konflik, “ celetuknya.

Dia juga menyebut kepala daerah Lamongan terdahulu (Masfuk/Tsalits) telah memajukan pembangunan di Lamongan. Hal itu menurut dia diantaranya terlihat dari naiknyab porsi sector perdagangan, hotel dan restoran yang mencapai 34,04 persen, di atas angka Jatim yang 29,44 persen. Hal itu ditandai dengan pesatnya industri wisata melalui WBL yang satu paket dengan Mazoola dan Tanjung Kodok Beach Resort.

“Ada peluang yang bisa dilakukan oleh bupati dan wakil bupati baru untuk memajukan di sektor jasa dan industri pengolahan. Terutama penguatan di sektor industri pengolahan dengan memperluas akses kredit murah. Karena Lamongan yang sudah dikenal bagus dalam pra produksi sehingga menjadi produsen padi dan ikan tertinggi di Jatim perlu ditunjang dengan industri pengolahan pasca produksi, “ urai dia.

Soekarwo juga menyitir tujuh pesan yang dituturkan oleh Sunan Drajat. Dua diantara pesan tersebut adalah wewangun relep tyasing sasosno (membuat senang hati orang lain), laksitaning subroto nyipto marang pringgo bayaning lampah (perjuangkan cita-cita luhur, tidak perduli dengan segala bentuk rintangan). Terakhir, dia berpesan agar selalu rukun. “Tidak ada sesuatu yang tidak bisa dirundingkan, “ katanya.

Sejumlah tokoh terlihat menghadiri pelantikan itu. Imam Nahrowi FKB DPR RI, Gondo Radityo Gambiro FDemokrat DPR RI, Erlangga Hertanto FPGolkar, Eddy Kuntadi FPGolkar, Viva Yoga Mauladi FPAN. Kemudian staf ahli Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) Andi Ramli, Imam Sunardi Ketua DPRD Jatim, Danrem CPYJ Kolonel Inf Sumardi, Kepala Bakorwil Bojonegoro Setiadjit, Bupati Bojonegoro Suyoto dan mantan Bupati Lamongan R M Farid. Sementara muspida Lamongan juga terlihat hadir lengkap.

Tidak ada komentar: