Selasa, 21 Juli 2009

Kewirausahaan

Kita masih ingat dipenghujung abad ke XX negara kita diwarnai dengan krisis ekonomi yang berkepanjangan, pengangguran meningkat, kepercayaan masyarakat menurun dan ini berdampak pada tingkat pertumbuhan ekonomi tahun 1998 sebesar 14%.

Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang selama ini termajinalkan justru sebagai kutub penyelamat dalam proses pemulihan ekonomi nasional. Perannya dalam mendorong laju pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja diharapkan menjadi langkah awal bagi Pemerintah menggerakkan sector produksi dalam berbagai usaha, dengan demikian semakin dirasakan pentingnya dunia wirausaha.

Pembangunan akan lebih mantap jika ditunjang oleh wirausahawan karena kemampuan Pemerintah terbatas. Pemerintah tidak akan mampu menggarap semua aspek pembangunan karena sangat membutuhkan anggaran belanja, personil dan pengawasan.

Di Amerika Serikat ada budaya keinginan seseorang untuk menjadi bos sendiri, memiliki peluang individu, menjadi sukses dan menghimpun kekayaan, ini merupakan aspek yang utama dalam mendorong berdirinya keinginan kewirausahaan.

Berdasarkan hasil penelitian Charles Schreiber, keberhasilan seseorang dalam berbisnis ditentukan oleh pendidikan formal sebesar 15 % dan selebihnya (85 %) ditentukan oleh sikap mental atau kebribadian, oleh sebab itu seorang wirausaha handal mempunyai beberapa ciri sebagai berikut :

a) Berani mengambil resiko serta mampu menghadapi dengan penuh perhitungan.

b) Antisipatif terhadap perubahan dan akomodatif terhadap lingkungan.

c) Kreatif mencari dan menciptakan peluang pasar dan meningkatkan produktivitas dan efisiensi.

d) Selalu berusaha meningkatkan keunggulan dan citra perusahaan melalui inovasi baru diberbagai bidang.

Seorang wirausahawan haruslah seorang yang mampu melihat kedepan, melihat kedepan bukan melamun atau padangan kosong, tetapi melihat, berfikir dengan penuh perhitungan, mencari pilihan dari berbagai alternative masalah dan pemecahannya.

Dari berbagai penelitian di Amerika Serikat untuk menjadi wirausahawan, seseorang harus memiliki cirri-ciri sebagai berikut (BN. Marbun 1993 : 63) :

CIRI

WATAK

Percaya diri

Percaya diri, kepribadian mantap, optimisme

Berorientasi tugas dan hasil

· Haus akan prestasi

· Berorientasi pada laba / hasil

· Tekun dan tabah, tekad, kerja keras dan cerdas, inovatif, energik, penuh inisiatif

Pengambil Resiko

· Mampu mengambil resiko

· Suka pada tantangan

Kepemimpinan

· Mampu memimpin

· Supel dalam pergaulan

· Terbuka untuk dikritik

Keorisinilan

· Inovatif (pembaharuan)

· Kreatif

· Fleksibel, banyak referensi, serba bisa

Berorientasi ke masa depan

· Pandangan kedepan

· Perseptif

Marply Andi Peck (1980 = 8) menggambarkan delapan anak tangga untuk mencapai puncak karir dan inipun tentu dapat digunakan seorang wirausaha dalam mengembangkan profesinya yaitu :

1. Mau bekerja keras (Capacity for hard work)

2. Dapat bekerjasama dengan orang lain (Getting things done with and through people)

3. Penampilan yang baik (Good appearance)

4. Yakin (Self confidence)

5. Pandai membuat keputusan (Making sound decition)

6. Mau menambah ilmu pengetahuan / harus sepengatuan (Collage education)

7. Ambisi untu maju (Ambition drive)

8. Pandai berkomunikasi (Ability to communication)

Penyakit yang sering menimpa UKM

1. TULI

Mutu tidak teliti artinya ada kecenderungan kalau produksinya laris manis banyak permintaan, mutu kemudian tidak dijaga dan diperhatikan

2. MENCRET

Menjual ceroboh seret akibatnya, missal dalam menjual produk tidak memperhatikan siapa pelanggannya, apa kesukaan pelanggan, apakah sudah bagus mengemasnya, apakah sudah baik pelanggannya, dsb yang pada akhirnya pelanggang be’i ke tempat lain sehingga usaha menjadi seret.

3. BISUL

Bisa buat sulit laku artinya jangan hanya belajar bagaimana cara membuat barang, tetapi yang lebih penting adalah tanyakan apa yang dimau konsumen.

4. BATUK

Laba perusahaan untuk kepentingan pribadi, misal tidak ada pemisahan uang perusahaan dengan uang untuk kepentingan rumah tangga.

Penutup

a) Seseorang tidak akan berhasil begitu saja tanpa ada kemauan yang keras dan cerdas, pepatah Arab mengatakan “ Man jadda wa jada” (sopo keying pereng / dimana ada kemauan disitu ada jalan)

b) Seorang wirausahawan diperlukan imajinasi positif, kreatif dan ide cemerlang, jeli terhadap peluang bisnis

c) Analitik dan menilai resiko dengan realistis

Sebagai pengingat :

a) Dalam berbisnis selalu ingat pesan Pujangga Besar Ronggo Warsito “Tansah eling, percaya, mitutu marang kang murbening dumadi, iku dadi oboring urip kang becik, sejatining becik”

b) Ingat wejangan Sabdo Palon Nojogenggong Abdi dalam Kraton Mojopahit konon jelmaan Sang yang Betara (kaki Semar) dan Sang Hyang Astaga (kakiu Togog) :

· Doro loro, goroh kerogoh (berdusta menderita, menipu tertipu)

· Blaba wuda, mukti mati (sabar akhirnya subur, hemat cermat rahmat)

· Yitno, yuwono, leno, keno (sabar dan waspada bahagia, lengah binasa)

Tidak ada komentar: