Senin, 13 Juli 2009

Sunat Masal 82 Anak

Tidak kurang dari 82 anak kemarin (10/7) mengikuti sunatan (khitan) masal yang digelar di Pendopo Lokatantra Pemkab Lamongan. Sebelumnya, di alun-alun Kota Lamongan digelar Senam Kesegaran Jasmani (SKJ) bersama antara PT Askes Persero dengan Pemkab Lamongan dan jajaran muspida setempat.

Selain Bupati Lamongan Masfuk, kegiatan yang digelar dalam peringatan HUT PT Askes Persero ke-41 tersebut juga dihadiri Direktur Utamanya I Gede Subawa. Sementara dari Lamongan terlihat hadir Wakil Bupati Tsalits Fahami, Sekkab Fadeli, Ketua DPRD Makin Abbas dan Dandim 0812 Letkol Arh Priyanto.

Dalam sambutannya, Subawa mengungkapan jika di tahun ini dana asuransi yang dikelola PT Askes mencapai Rp 5,6 triliun. Dana tersebut adalah dana jaminan kesehatan untuk sekitar 15,177 juta orang peserta asuransi kesehatan di PT Askes. Dana tersebut naik berlipat dari dana yang dikelola PT Askes pada tahun 2000 silam yang hanya sekitar Rp 538 miliar.

“Dana yang besar ini harus dipertanggungjawabkan secara baik untuk para pemilik PT Askes. Yakni pegawai (PNS) yang secara rutin menyetorkan preminya sebesar 2 persen dari gaji setiap bulan. Selama 17 tahun berturut-turut, hasilaudit PT Askes memberi opini Wajar tanpa pengeecualian. Tantangan PT Askes kedepan akan semakin bertambah dengan rencana akan dirubahnya status PT Askes menjadi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial, yakni suatu BUMD yang nirlaba, “ ujar Dirut yang menjabat sejak Januari 2008 silam itu.

Dilanjutkannya, kegiatan sunatan masal yang dilangsungkan di Lamongan adalah bagian dari bentuk pertanggungjawaban PT Askes pada masyarakat. Selain itu, di kesempatan tersebut PT Askes juga menyerahkan bantuan satu unit ambulance pada Rumah Sakit Daerah setempat. Menurut Subawa, PT Askes juga akan luncurkan program beasiswa untuk anak PNS golongan I yang masih bersekolah di SMA dan perguruan tinggi.

Sementara Masfuk di kesempatan itu menngisahkan metode sunatan di masa kecilnya yang masih sangat tradisional. Yang masih menggunakn alat dari irisan batang bambu. “Adik-adik tidak perlu takut disunat. Karena nati akan disunat dengan metode canggih, yakni menggunakn laser. Selain lebih cepat dan higienis, luka irisan juga lebih cepat kering, “ kata Bupati asli Glagah ini.

“Kalu jaman saya dulu beda, “ lanjut dia. “Masih dilakukan calak dan alatnya menggunakan batang bambu yang ditajamkan. Kalau bambunya tidak tajam, ya makin lama proses sunatnya. Belum lagi proses keringnya yang lama, “ ujar dia.

Di Ruang Pendopo sendiri telah disiapkan 15 meja operasi dengan masing-masing dua petugas kesehatan yang bertugas. Sehingga ada 30 petugas kesehatan yang siap melakukan operasi. Beberapa anak peserta sunatan itu terlihat cukup berani dan tidak menangis ketika disunat. Bahkan ada yang mengintip proses sunat dari balik sarungnya. Namun tak ayal ada juga yang menangis hingga harus ditenangkan oleh ibu bapaknya.

Tidak ada komentar: