Kamis, 23 Juli 2009

Angka Kemiskinan Bisa Turun Lagi

Angka kemiskinan di Kabupaten Lamongan tahun ini mengalami penurunan yang tajam hingga 25 persen. Prosentase penurunan ini diharapkan akan mengalami penurunan yang lebih tajam lagi di masa mendatang. Dan kuncinya ada di pendidikan, pelayanan kesehatan dan peningkatan infrastruktur.
Hal itu dikatakan Ketua Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD) Lamongan Tsalits Fahami saat pimpin rapat koordinasi TKPKD Lamongan di Ruang Sasana Nayaka Pemkab Lamongan, Selasa (21/7). “Sesuai dengan arahan Bapak Bupati (Masfuk), diharapkan angka kemiskinan yang sudah turun tajam tersebut untuk bisa diturunkan lagi, “ ujarnya.
Terlebih, lanjut Tsalits yang juga Wakil Bupati Lamongan itu, manakala nanti program Kredit Usaha Rakyat (KUR) bisa tersalurkan secara maksimal oleh perbankan. Menurut Tsalits, perbankan selama ini belum optimalkan kredit untuk rakyat. Ini memang harus dipahami karena perbankan baik negeri maupun swasta saat ini sangat prudent, menerapkan system kehati-hatian.
“Seperti disampaikan Bapak Bupati setelah lakukan pertemuan dengan perbankan beberapa waktu lalu, beliau minta agar perbankan permudah penyaluran kredit untuk rakyat. Di Lamongan sendiri, performance kredit untuk rakyat tercatat sangat bagus. Yakni tingkat kemacetan kredit atau Non Performance Loan (NPL) hanya di bawah 1 persen. Padahal jika ada tingkat kemacetan kredit mencapai 4 persen, di dunia perbankan sudah dianggap bagus performanya. Bahkan ada bank milik pemerintah yang sudah salurkan kredit hingga Rp 90 miliar untuk sekitar 2000 nasabah di Lamongan, “ kata dia.
Tsalits juga sampaikan, kedepan TKPKD Lamongan juga berencana lakukan pendampingan untuk program beras miskin atau raskin. Namun untuk konsepnya masih akan dibahas lagi. Demikian pula dengan program pemetaan daerah miskin di Lamongan. Dengan mengetahui profil daerah tertinggal, dia berharap pengambilan kebijakan akan bisa lebih focus pada pengembangan daerah tertinggal tersebut.

Tidak ada komentar: