Senin, 13 Juli 2009

DPRD Muaro Jambi Studi Pelayanan Publik

Pelayanan publik di Lamongan menarik perhatian anggota legislatif Kabupaten Muaro Jambi Provinsi Jambi untuk lakukan studi. Sejumlah 13 anggota DPRD Muaro Jambi dipimpin Usman Khalid kemarin (23/6) diterima Bupati Lamongan Masfuk di Ruang Sasana Nayaka Kantor Pemkab setempat.

Seperti diutarakan Usman Khalid, Kabupaten Muaro Jambi adalah salah satu kabupaten hasil pemekaran dari Kabupaten Batanghari berdasarkan Undang-undang nomor 54 Tahun 1999. Menurutnya, denganluas wilayah mencapai 5.246 km², secara administratif terdiri sembilan kecamatan. “pendapatan asli daerah (PAD) kami mencapai Rp 10 miliar dan defisit anggarannya Rp 68 miliar. Saat ini kami sedang belajar mengenai pelayanan publik yang optimal bagi masyarakat kami, “ urai Usman Khalid.

Selain Masfuk, sejumlah pejabat Lamongan terlihat menemui rombongan kunjungan kerja yang sudah melakukan kunjungan kali kelima di Lamongan itu. Diantaranya Asisten Tata Praja Agus Sugiarto, Direktur PDAM Sutrisno, Sekretaris Bappeda Hany Handono Warh dan Plt Kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Herry Pranoto. Sementara dari DPRD Lamongan hadir Kusmanan dan Naim.

Menurut Masfuk, awal dia masuk ke Lamongan, wilayah yang menurut sejarahnya adalah tempat dilahirkannya Patih Gajah Mada tersebut masih masuk daerah miskin. Kini, kata dia, PAD Lamongan sudah mencapai sejumlah Rp 66 miliar. Selain itu, lanjut dia, kunci agar pembangunan bisa sukses adalah dengan lakukan pembangunan manusianya. “Ketika SDM sudah mupuni, segala potensi yang dimiliki bisa dimaksimalkan, “ kata dia.

Selanjutnya ketika investor mulai masuk, masih kata Masfuk, hanya investor yang professional dan fokus saja yang diajak untuk mengembangkan Lamongan. “Dengan demikian semua investasinya bisa sukses, “ ujar dia. Dia kemudian mencontohkan, Wisata Bahari Lamongan (WBL) yang kini sudah balik modal dan setiap tahunnya mampu setor PAD sekitar Rp 9 miliar. Demikian pula pendirian Lamongan Integrated Shorebase (LIS) adalah untuk menangkap peluang perminyakan yang akan megalami booming di Jawa Timur.

“Simpul-simpul perekonomian sudah dibuka, “ujar dia. Di wilayah utara sedang mengalami perkembangan pesat. Kemuduan di sisi tengah Lamongan telah dalam proses pembangunan Lamongan Plaza dan Pasar Induk Beras. Sehingga akan menjadi satu kawasan perdagangan. Sementara kawasan selatan akan diproyeksikan menjadi kawasan agropolitan. Saat ini sedang dibangun pabrik pengolah sorbitol dari jagung. “Semua keberhasilan pembangunan ini tidak terlepas dari hubungan saling memahami antara eksekutif dan legislatif, “ katanya.

Tidak ada komentar: