Rabu, 07 Januari 2009

250 Dokter Gigi Ikuti Seminar Kegawatdaruratan

Sejumlah 250 dokter gigi dari berbagai daerah di Jawa timur, kemarin (Selasa, 6/1) mengikuti Seminar dan Table Clinic Kegawatdaruratan Pada Bidang Kedokteran Gigi di Auditorium Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan (RSML). Seminar selama dua hari tersebut dibuka Bupati Lamongan Masfuk.
Menurut Ketua Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) cabang Lamongan drg Edward Syah Amin, dari 250 peserta seminar itu, 40 diantaranya adalah dokter gigi di Lamongan. Sementara selebihnya berasal dari berbagai daerah di Jatim seperti Kabupaten Lumajang, Malang dan Kediri.
Sementara Masfuk dalam sambutannya menuturkan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan gigi saat ini masih kurang. Karena itu, kata Masfuk, peran dokter gigi akan sangat besar jika mau mensosialisasikan pentingnya menjaga kesehatan gigi. "Kalau tempat prakter dokter gigi sepi, itu salah dokternya sendiri karena tidak peduli dengan lingkungan sekitar. Padahal kalu dokter gigi mau mensosialisasikan bahwa seharusnya gigi itu diperiksakan rutin enam bulan sekali, dampaknya akan sangat besar, " tutur dia.
Selain itu, Masfuk juga berharap agar para dokter mau untuk membuka wawasan. "Jangan hanya berkutat seputar hal medis saja. " kata dia. "Saya yakin seminar kali ini akan sangat bermanfaat bagi dokter gigi. Namun demikian, dokter juga harus tahu manajemen kesehatan dan turut berperan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di sekitarnya. Hal ini terutama untuk dokter yang bertugas di Puskesmas agar bisa merangkul tokoh masyarakat untuk membantu meningkatkan kesehatan masyarakat, " ujarnya.
Pemateri pertama dalam seminar itu, Peter Agus dari Departemen Bedah Mulut dan Maksilofasial Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga Surabaya menyampaikan, kegawatdaruratan medik di bidang kedokteran gigi bisa terjadi pada praktek sehari-hari. "Kegawatdaruratan dapat berupa penderita tidak sadar (unconsiousness), kelainan kardovaskuler, alergi obat-obatan, gangguan pembekuan darah dan komplikasi tindakan anestesi, " ungkap dia.
"Anestesi lokal yang digunakan di bidang kedokteran gigi merupakan penyebab terbesar komplikasi obat-obatan yang paling sering digunakan pada praktek kedokteran gigi, " lanjut dia. Menurut dia, efek samping tindakan anestesi lokal dapat terjadi karena aplikasi anestesi lokal yang tidak benar jenis dan dosis yang berlebihan. "Komplikasi local akibat anestesi lockal dapat diminimalisir dengan mengikuti prosedur atau prinsip dasar anestesi lokal, " imbuhnya.
Pembicara lain dalam seminar tersebut yakni Anas Makhfud yang memberikan materi penanggulangan penderita gawat darurat pada pasien gigi. Kemudian Karlina Samadi dan Cecilia G J Lunardhi yang memberikan materi perawatan trauma gigi untuk perbaikan estetik. Selain penyampaian materi, seminar itu juga diisi demo penanganan kegawatdaruratan medis dan Table Clinic.

Tidak ada komentar: