Kamis, 29 Januari 2009

Anak Miskin Juga Punya Masa Depan

“Saya tidak mau anak miskin Lamongan tapi cerdas, tidak punya masa depan di negeri yang katanya besar ini. Inilah alasan saya menggagas program beasiswa untuk mahasiswa berprestasi yang berasal dari keluarga kurang mampu, “ tandas Bupati Lamongan Masfuk saat melakukan Pembinaan Mahasiswa Penerima Beasiswa Berprestasi Dari Keluarga Miskin di Pendopo Lokatantra setempat, Jum’at (23/1).

Inovasi inipula yang mengantarkan Masfuk menerima Satya Lencana Pembangunan Bidang Pendidikan dari Presiden RI beberapa waktu lalu. Menurut Masfuk, Pemkab Lamongan hanya membuka pintu saja, selanjutnya terserah akan dikemanakan kesempatan yang telah dibuka itu.

“Silahkan gapai cita-cita kalian. Kami (Pemkab Lamongan) hanya membukakan pintu saja. Semua terserah anda. Kalau anda paham bahwa negeri yang besar ini perlu diisi orang-orang yang handal, tunjukkan kapasitas itu dengan karya nyata. Bukan hanya protes dan keluhan. Kalau kalian sungguh-sungguh, kesuksesan hanya menunggu waktu. Tidak ada sekat yang bisa menghambat orang untuk maju, termasuk kemiskinan. Semua berhak untuk maju, “ tutur dia dihadapan sejumlah 683 mahasiswa penerima beasiswa yang memenuhi pendopo.

Masfuk melanjutkan, program beasiswa ini adalah sumbangan Lamongan untuk Indonesia. Meski Lamongan saat ini sedang bergerak maju, imbuh dia, mahasiswa Lamongan nantinya tidak perlu berkarya hanya di Lamongan saja. Kalian punya kewajiban untuk belajar dan berusaha dengan sungguh-sungguh, karena (beasiswa) ini adalah uang rakyat. Jangan jadi orang yang lemah, negeri ini tidak akan bisa berkembang jika diisi orang yang lemah. Saya malah akan sangat gembira jika program ini dicontoh daerah lain di Indonesia, “ kata dia didampingi Wabup Tsalits Fahami dan Kadinas Pendidikan Mustofa Nur.

Sementara salah satu mahasiswa penerima beasiswa itu, Meinia P Kurniawati mahasiswi Fakultas Ilmu Komunikasi Unair menuturkan, beasiswa tersbeut sangat berarti untuk penerima. “Saya dan kami berharap agar program ini dapat terus berlanjut meski bapak ( Masfuk) nantinya sudah tidak menjabat. Karena begitu besar manfaat program ini untuk kami, “ ungkap dia.

Sampai dengan akhir tahun lalu, lewat program yang telah diluncurkan sejak tahun 2006 lalu ini, sejumlah 683 mahasiswa dari berbagai PTN dan PTS se Jawa Bali telah menerima beasiswa yang dananya sudah mengucur mencapai Rp 4, 1 miliar tersebut. Untuk mahasiswa di PTN menerima Rp 4 juta pertahun permahasiswa, sementara untuk PTS menerima Rp 2 juta pertahun permahasiswa. Sejumlah 190 mahasiswa dari sembilan PTS di Lamongan yakni Akper (1), Staidra (26), STIE KH A Dahlan (21), Stikes Muhammadiyah (4), STIT (17), Unisda (49), Unisla (56), STAIM (13) dan Stikip PGRI (3).

Kemudian dari penerima beasiswa dari 19 PTN se Jawa Bali mencapai 493 orang. Rinciannya, IAIN (56), IPB (3), ITS (64), P4TK (8), Poltek Malang (1), Poltekes Surabaya (3), UGM (3), UI (1) dan UIN Jakarta (9). Selanjutnya dari UIN Malang (51), UIN Jogja (39), UN Malang (39), UN Jogja (3), Unair (34), Unej (12), Unesa (145), Unibraw (21), Unijoyo (30) serta UNS (1).

Tidak ada komentar: