Jumat, 09 Januari 2009

Ajukan 35 Desa Program PUAP

Setelah dilaunching Menteri Pertanian Anton Apriyantono pada September tahun lalu di Desa Durikulon Kecamatan Laren, Program Pengembangan Usaha Agrobis Pedesaan atau PUAP, akan kembali dikucurkan tahun ini di Lamongan. Sejumlah 35 desa diusulkan untuk mendapatkan program dari Departemen Pertanaian tersebut.
Seperti disampaikan Kabag Humas dan Infokom Aris Wibawa, sesuai dengan himbauan dari Pemerintah Propinsi Jatim dan Departemen Pertanian RI, pada 2009 ini usulan penerima kucuran program PUAP disamakan dengan penerima tahun lalu. Yakni diperuntukkan bagi 35 Desa di Lamongan.
Sejumlah 35 Desa yang diusulkan tersebut tersebar di 15 kecamatan di Lamongan. Diantaranya Kecamatan Pucuk, Turi, Kalitengah, Sarirejo, Sukodadi, Laren, Babat, Ngimbang, Karanggeneng, Bluluk, Brondong, Sambeng, Kedungpring, Maduran dan Kecamatan Modo. Seperti halnya tahun lalu, besaran dana Program PUAP ini Rp 100 juta setiap desa. Sehingga nantinya total 35 desa tersebut akan menerima Rp 3, 5 miliar program yang bertujuan untuk memberdayakan masyarakat desa miskin tersebut,  tutur Aris.
Sasaran dari program ini, lanjut dia, adalah desa miskin. Nantinya, uang ini akan langsung ditransfer ke rekening masing-masing Ketua Gapoktan Gabungan Kelompk Tani - untuk kemudian disalurkan pada petani sesuai dengan Rencana Usaha Bersama (RUB) yang telah dibuat sebelumnya. Dana yang diberikan pada petani berupa program tersebut kemudian akan disetor kembali ke Gapoktan untuk dikelola sehingga dapat memajukan perekonomian masyarakat desa bersangkutan.
Sementara untuk dana Program PUAP 2008 semuanya sudah berada di rekening masing-masing Gapoktan. Hanya memang tingkat penyerapannya saja yang bervariasi antara masing-masing desa. Kebanyakan masih digunakan untuk pengadaan saprodi pupuk dan usaha rumah tangga,  ungkap dia.
Dengan Program PUAP tersebut, Aris menyatakan mampu memberdayakan kelembagaan petani dan ekonomi pedesaan untuk pengembangan kegiatan usaha agribis. Selan itu juga meningkatkan fungsi kelembagaan ekonomi petani menjadi mitra lembaga keuangan dalam upaya akses ke permodalan. "Nantinya diharapkan terjadi peningkatan kesejahteraan rumah tangga tani miskin, petani ataupun peternak baik pemilik maupun penggarap skala kecil dan buruh tani," katanya

Tidak ada komentar: