Selasa, 06 Januari 2009

Roni Akan Jalani Radioterapi

Berdasar hasil diagnosis patologi anatomi dari Rumah Sakit dr Soetomo Surabaya, penyakit yang diderita Roni (10) berupa benjolan besar hampir seberat tiga kilogram diwajahnya adalah fibro angioma. Dengan hasil ini, tindakan medis yang mungkin dilakukan adalah dengan dilakukan radioterapi. Hal tersebut disampaikan Direktur RS dr Soegiri Lamongan dr. Herry Widijanto, Senin (5/1) di depan ruang operasi RS dr Soegiri.
"Jadi dari hasil diagnosis patologi anotomi dari Rumah Sakit dr Soetomo Surabaya, Roni, warga Dusun Bululor, Desa Tugu Kecamatan Mantup ini menderita kanker jenis fibro angioma, atau kanker yang berupa pelebaran pembuluh darah. Berdasar hasil diagnosis ini berarti tindakan medis berupa operasi maupun kemoterapi tidak dapat dilakukan. Melainkan hanya bisa dilakukan dengan metode radioterapi. Yakni pengobatan kanker dengan sinar radioaktif, " ungkap Herry Widijanto.
Sebenarnya, lanjut Herry, sudah sejak dua tahun lalu Roni mendapat perawatan dan perhatian dari Pemkab Lamongan. "Sebelumnya Roni sudah menerima radioterapi sebanyak tiga kali. Namun perawatan ini belum berhasil. Oleh karena itu tim dari Pemkab atas perintah Bapak Bupati (Masfuk) sekarang sedang mengadakan konsultasi dengan RS dr Soetomo Surabaya apa langkah selanjutnya yang bisa diambil. Jika memang hasil konsultasi itu mengharuskan melakukan tindakan radioterapi hingga 10 kalipun, besok pasien akan kami berangkatkan ke Surabaya. Karena pasien ini masuk dalam database Jamkesmas, maka semua tindakan medisnya akan ditanggung negara. Sementara untuk biaya akomodasi keluarganya selama menunggui akan ditanggung Pemkab Lamongan. Seperti hari ini yang telah dilakukan melalui Bagian Kesmasy telah disalurkan dana santunan dari Pemkab Lamongan pada keluarga Roni, " tuturnya.
Sudah tiga hari ini Roni mendapat perawatan di RS dr Soegiri Lamongan. Untuk sementara ini, tindakan yang bisa dilakuka sebelum adanya tindakan radioterapi adalah meredakan rasa nyeri dan sakit di kepala pasien. Anak kedua dari buruh tani Asrip dan Karsiyanin ini seperti diberitakan sebelumnya menderita semacam tumor yang bersarang di kepalanya dan kian hari kian besar.
Sebelumnya, Roni sempat menjalani radioterapi hingga tiga kali di RS dr Soetomo Surabaya pada 2005 lewat pengantar dari Puskesmas Mantup. Setelah terapi ini, benjolan yang gejala sakitnya mulai dirasakan sejak kelas 1 SD itu sempat mengecil, namun karena setelah itu tidak dilakukan kontrol, benjolan itu membesar kembali.

Tidak ada komentar: