Selasa, 06 Januari 2009

Masfuk Singgung Profesionalisme Kontraktor

Sekitar 145 orang yang bergerak dalam jasa kontruksi di Kabupaten Lamongan mengikuti pembinaan di Hotel Grand Mahkota, Selasa (30/12). Pembinaan yang diselenggarakan untuk meningkatkan profesionalisme jasa konstruksi tersebut dibuka oleh Bupati Masfuk.
Dalam sambutannya Masfuk berulang kali menekankan agar para kontraktor menjaga dan meningkatkan kualitas bangunannya. Menurut orang nomor satu di Lamongan ini, kontraktor memiliki peran yang besar dalam pembangunan Lamongan. Karenanya, kontraktor dituntut untuk memiliki rasa tanggung jawab terhadap pekerjaannya. Saat ini Lamongan telah maju pesat terbukti dengan turunnya angka kemiskinan hingga 25 persen, juga IPM (Indeks Pembangunan Manusia) yang di atas rata-rata Jawa Timur, hal tersebut seiring dengan berjalannya program pembangunan di Lamongan, ujarnya.
Namun, lanjutnya, pembangunan tidak dapat berjalan lancar tanpa sarana prasarana yang memadai dengan melibatkan jasa konstruksi di dalamnya. Kontraktor, katanya, harus merasa ikut memiliki Lamongan, sehingga benar-benar menjaga kualitas pekerjaannya. Yang dilihat dari pekerjaan Saudara adalah kualitasnya, karenanya mari kita dengan kedewasaan dan kesadaran kita menjaga dan meningkatkan kualitas pekerjaan, ajak Masfuk.
Antar Kontraktor, lanjutnya, boleh bersaing bahkan harus bersaing, namun tidak boleh mengesampingkan kualitas pekerjaan. Kontraktor yang telah masuk ke gerbang pemerintahan, katanya, harus mematuhi aturan-aturan yang ada, karena yang bertanggung jawab terhadap pekerjaannya adalah pemerintah, bukan lagi kontraktornya. Yang mempertanggung jawabkan pekerjaan Saudara-saudara di hadapan DPR adalah pemerintah, karena itu sekali lagi saya mengajak, mari bekerja yang baik, boleh cari tukang yang murah namun jangan asal murah, tetap perhatikan kualitas, ingatnya.
Pada kesempatan tersebut Masfuk juga menyinggung profesionalisme jasa konstruksi. Menurutnya, untuk menjadi professional, harus benar-benar konsentrasi ke jasa kontruksi tersebut, tidak setengah-setengah. Dan yang tidak kalah penting, adalah memiliki kantor. Jangan sampai kontraktor hanya memiliki tas yang berisi hingga 8 stempel dengan nama yang berbeda-beda, sehingga begitu mendapatkan banyak pekerjaan, keteteran sendiri dan diserahkan ke orang lain, ini yang akan membuat pekerjaan tidak berkualitas, kata Masfuk.
Pembinaan yang bertema menuju jasa konstruksi professional tersebut berlangsung sehari dengan nara sumber Zulkifli Lubis dari Unisla Lamongan dan Yasmin dari Bina Marga Propinsi Jawa Timur. Turut hadir dalam acara tersebut Wakil Bupati Lamongan Tsalits Fahami, serta kepala unit kerja di jajaran pemkab Lamongan.

Tidak ada komentar: