Senin, 05 Januari 2009

GOW Sosialisasikan Inisiasi Menyusui Dini

Beberapa Negara sudah mengenal metode inisiasi meyusui dini atau IMD sejak medio 1987. Namun Indonesia baru mengenal metode ini dua tahun belakangan. Padahal dengan IMD ini, menurut penelitian 8 kali lebih berhasil untuk mensukseskan program 6 bulan ASI eksklusif. Hal tersebut disampaikan Ketua Sentra Laktasi Indonesia Utami Roesli saat Sosialisasi Inisiasi Menyusui Dini di Ruang Sabha Dyaksa Pemkab Lamongan, Minggu (21/12).
Dalam kegiatan yang digelar oleh Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Lamongan tersebut, Utami Roesli menyampaikan pentingnya IMD untuk dilakukan. Yang disiapkan Allah untuk bayi yang baru lahir adalah dada ibunya, bukan incubator. Dada ibu diciptakan untuk memiliki suhu yang lebih hangat dari suhu luar dan bisa menyesuaikan diri dengan suhu yang dibutuhkan bayi atau thermoregulator thermal synchron. Jika suhu dada ibu terlalu dingin untuk bayi, suhu dada ibu akan naik. Demikian pula sebaliknya,  ungkap dia.
Selama ini kita salah dalam menangani bayi yang baru lahir,  lanjut Utami yang juga tercatat sebagai dokter anak senior di RS ST Carolus Jakarta itu. Anak adalah titipan Tuhan untuk ibu, bukan ke bidan. Karena itu ibu-ibu harus minta hak IMD. Padahal metode IMD sangat sederhana. Bayi begitu lahir diletakkan didada ibu sehingga ada kontak antara kulit bayi dengan kulit ibu dan diberi waktu selama satu jam untuk mencari sendiri putting ibunya. Dalam usia bayi 20 menit, bayi akan mulai merangkak mencari putting ibunya dan pada usia 50 menit akan mulai menyusui,  urainya.
Namun jika bayi lahir normal langsung dipisahkan dengan ibunya untuk ditimbang, lanjut dia, IMD tidak akan bisa dilakukan. Ini juga berarti mengurangi kesuksesan program ASI eksklusif enam bulan. Padahal sebuah penelitian dari Inggris menyebutkan, menunda inisiasi menyusui dapat meningkatkan kematian bayi. Dengan IMD, dapat mengurangi resiko kematian bayi hingga 22 persen. Dan resiko ini akan semakin besar ketika semakin lama menunda permulaan penyusuan,  paparnya.
Manfaat lain dari IMD seperti disampaikan Utami Roesli diantaranya jalinan kasih sayang antara ibu, ayah dan bayi akan lebih baik. Kemudian dengan IMD bayi akan mendapat kolostrum yang kaya akan antibody, penting untuk pertumbuhan dan ketahanan infeksi bayi. Sementara bagi ibu, IMD dapat merangsang produksi hormon oksitosin yang dapat mengurangi pendarahan, membuat ibu tenang dan rileks serta merangsang pengeluaran ASI.
Sementara Ketua GOW Lamongan Cicik Rosida Tsalits Fahami saat membuka kegiatan tersebut menyampaikan pentingnya menyusui untuk kesehatan baik bagi anak dan ibu. Saya prihatin dengan banyaknya ibu muda yang tidak mau menyusui Karen atkut payudaranya akan kendor. Padahal dengan menyusui juga akan menyelamatkan ibu dari kanker payudara. Karena itu, begitu sosialisasi ini berakhir, segera sampaikan hasilnya,  ujarnya dalam acara yang juga diikuti bidan Lamongan tersebut.

Tidak ada komentar: